Bisnis.com, JAKARTA — Sektor pariwisata dinilai perlu mendapatkan stimulus khusus dalam mengakses pendanaan dari perbankan, karena berpotensi mendulang devisa dari wisatawan mancanegara serta menggerakkan ekonomi lokal.
Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. David Sumual menilai perlu adanya stimulus khusus untuk mendorong penyaluran kredit perbankan ke sejumlah sektor, di antaranya adalah sektor pariwisata.
Selama ini, dia menilai sumber devisa Indonesia masih bergantung pada sektor komoditas. Stimulus tersebut dapat menurutnya dapat menumbuhkan sumber devisa yang lebih bervariasi bagi pertumbuhan ekonomi.
“Sektor pariwisata kita memang memiliki potensi yang lebih besar dibanding negara Asia Tenggara lainnya, jadi memang perlu stimulus. Dari sisi kemudahan kredit misalnya, lalu dalam bentuk subsidi kredit ya sepertinya,” katanya kepada Bisnis, Minggu (1/7/2018).
Namun, dia menilai pemerintah juga tetap harus memerhatikan infrastruktur penunjang sektor pariwisata. Selama ini menurutnya, potensi pariwisata Indonesia masih terhambat oleh kesiapan infrastruktur yang membuat pelancong enggan berkunjung kembali.
Selain itu, dia menilai stimulus serupa juga perlu diberikan kepada kredit ekspor. Hal itu dapat dilakukan dalam bentuk pemberian subsidi kredit.
Baca Juga
“Kalau di luar negeri ada kredit ekspor yang ditunjang negara. Misalnya, dia ekspor pesawat, itu biasanya dibiayai bank-bank di luar negeri. Produkunggulan kita juga harus didiukung bank-bank pemerintah.”