Bisnis.com, JAKARTA – PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) menegaskan kualitas aset masih terjaga seiring dengan tingkat atau rasio pembiayaan bermasalah yang terbilang masih rendah.
Emma Sri Martini, Presiden Direktur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), mengatakan hingga saat ini pihaknya masih mampu menjaga rasio pembiayaan atau nonperforming financing (NPF) bersih sebesar 1,2%. Realisasi itu, jelasnya, masih terbilang stabil dalam setahun terakhir.
“NPL kami masih stabil, posisi net NPL sebesar 1,2% hingga sekarang,” ujarnya saat mengunjungi kantor redaksi Bisnis Indonesia, Senin (30/7/2018).
Emma mengatakan catatan tersebut relatif masih lebih baik dibandingkan dengan NPL di sektor perbankan yang pada umumnya berada di atas kisaran 2%. Padahal, jelasnya, portofolio BUMN di bawah Kementerian Keuangan ini terpusat pada infrastruktur, sebuah sektor dengan risiko tinggi.
Perbankan, sambung dia, masih memiliki banyak alternatif sektor untuk dibiayai sehingga risikonya dapat tersebar. “Jadi rasanya dari sisi kualitas aset, kami masih terjaga dengan baik,” ungkapnya.
Adapun, SMI hingga akhir 2017 membukukan total aset senilai Rp55 triliun. SMI pun diklaim sebagai salah satu lembaga keuangan bukan bank dengan aset terbesar di Indonesia.
Dengan dukungan pemerintah, total ekuitas perseroan mencapai Rp34 triliun hingga akhir tahun lalu. Sementar itu, BUMN ini meraih peringkat AAA dengan outlook stable dari pemeringkat lokal dan BBB dengan outlook stable untuk tingkat internasional.