Bisnis.com, JAKARTA — Dana Syariah, perusahaan teknologi finansial penyelenggara bisnis peer-to-peer (P2P) lending berbasis syariah, optimistis dapat menyalurkan pembiayaan lebih dari Rp100 miliar pada tahun ini.
Founder & CEO PT Dana Syariah Indonesia (Dana Syariah) Taufiq Aljufri mengatakan sejak berdiri pada akhir 2017, pihaknya telah menyalurkan sekitar Rp30 miliar pada akhir Juli 2018. Dia memprediksi pembiayaan yang dapat disalurkan bakal mencapai Rp20 miliar per bulan atau lebih dari Rp100 miliar hingga akhir 2018.
Dana Syariah adalah perusahaan P2P lending berbasis syariah yang menyasar konsumen dari sektor properti. Dengan plafon pinjaman mulai Rp1 miliar dan tenor 1 tahun, Dana Syariah telah menyalurkan pembiayaan kepada 10 proyek properti hingga akhir.
“Kami baru efektif sejak dua pekan yang lalu. Untuk langkah awal kami masih fokus di properti karena beberapa dari tim kami merupakan pengusaha developer perumahan. Paling tidak kami punya pengalaman memitigasi risiko,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (2/8/2018).
Dia mencermati, minat masyarakat semakin tinggi untuk meminjam ke P2P lending syariah. Banyak pemain properti yang memiliki preferensi menggunakan akad syariah ketimbang konvensional karena menyesuaikan keyakinannya.
Ke depannya, Taufiq mengungkapkan tak hanya ingin menyasar pasar properti, tetapi juga pembiayaan bisnis dan konsumen.
Baca Juga
Sejak berdiri pada akhir 2017, Dana Syariah telah mengumpulkan sekitar 500 lender dengan total dana investasi yang dikumpulkan mencapai Rp50 miliar. Dengan akad murabahah, setiap lender akan mendapat bagi hasil setiap bulan.
Menurutnya, sudah banyak entitas yang mengajukan pembiayaan ke platform Dana Syariah, termasuk pengembang proyek perumahan dari berbagai daerah di luar pulau Jawa, seperti Makassar.
Saat ini proyeknya masih terfokus di wilayah Jabodetabek. “Nanti kami akan meluas sesuai kemampuan kontrol kami. Setiap ada pinjaman kami juga harus melakukan kunjungan fisik, jadi perlu proses,” tuturnya.