Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maybank Indonesia Pasarkan 12 Produk Asuransi Allianz

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Maybank Indonesia Tbk. berupaya meningkatkan pendapatan nonbunga dengan memperluas kerja sama layanan bancassurance dengan Asuransi Allianz Indonesia.
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria (kiri) berbincang dengan  Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier saat acara peningkatan kemitraan strategis di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria (kiri) berbincang dengan Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier saat acara peningkatan kemitraan strategis di Jakarta, Rabu (3/10/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Maybank Indonesia Tbk. berupaya meningkatkan pendapatan nonbunga dengan memperluas kerja sama layanan bancassurance dengan Asuransi Allianz Indonesia. 

Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, kerja sama secara eksklusif dengan Allianz telah terjalin sejak 2016. 

Maybank Indonesia, melalui jaringan cabangnya di seluruh Indonesia, akan menawarkan 12 produk asuransi yang diluncurkan Allianz yang terdiri dari tujuh produk asuransi umum untuk harta benda dan lima asuransi perlindungan jiwa dan kesehatan. 

“Kemitraan strategis ini selaras dengan misi kami yakni humanising financial services, untuk senantiasa berusaha memberikan solusi dan layanan terbaik sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi nasabah,” ujarnya, Rabu (3/10/2018).

Melalui perluasan kerja sama tersebut, perseroan menargetkan kontribusi pendapatan komisi dari bisnis bancassurance meningkat menjadi 15% terhadap total pendapatan fee based income pada tahun depan. Adapun hingga saat ini, bisnis bancassurance masih memberikan kontribusi 11%-12% terhadap pendapatan nonbunga Maybank Indonesia.

Di sisi lain, guna mengantisipasi tekanan yang lebih berat pada biaya dana, emiten perbankan berkode saham BNII tersebut berupaya terus menambah dana murah dari produk giro dan tabungan atau current account saving account (CASA).

Hingga akhir tahun, perseroana menargetkan rasio CASA berada pada level 40% terhadap total dana pihak ketiga. "Itu fokus kami untuk memperoleh likuiditas dari dana segmen ritel untuk penguatan CASA," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper