Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Bukopin Tbk. berencana menerbitkan obligasi subordinasi atau subdebt pada tahun depan untuk melakukan refinancing subdebt sebesar Rp1,5 triliun yang akan jatuh tempo pada Maret 2019.
Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin M. Rachmat Kaimuddin mengatakan bahwa perseroan masih menjajaki berapa besaran subdebt yang akan diterbitkan. Dengan kondisi pasar yang masih volatile, kemungkinan refinancing akan dilakukan secara kombinasi. Dia memastikan, aksi korporasi tersebut akan dilancarkan pada kuartal I/2019.
“Jadi secara umum, ada subdebt yang jatuh tempo Rp1,5 triliun pada Maret. Bentuk refinancing-nya bisa sebagian sekuritisasi, bonds, atau subdebt. Karena kondisi pasar sekarang juga menarik ya volatilitasnya,” ujarnya, Selasa (16/10/2018).
Pada kuartal III/2018, Bank Bukopin telah merampungkan rights issue yang menjadi jalan bank asal Korea KB Kookmin Bank pun resmi masuk menjadi salah satu pemegang saham perseroan. Setelah aksi korporasi tersebut, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) meningkat 13,51% per September 2018, lebih baik dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 12,51%.
Rachmat meyakini bahwa dukungan pemegang saham dapat meningkatkan kompetisi di era persaingan layanan perbankan digital, persaingan bisnis dengan industri teknologi finansial, serta situasi ekonomi global yang menantang.
