Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BRI Syariah Tbk menargetkan tahun depan nasabahnya dapat bertransaksi di Timur Tengah. Hal ini seiring kerja sama dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis.
Direktur Bisnis BRI Syariah Kokok Alun Akbar mengatakan dengan kerja sama tersebut kartu ATM dapat digunakan untuk tarik tunai di seluruh jaringan Al-Rajhi Bank Saudi Arabia. “Ini bertujuan menambah akseptabilitas kartu ATM BRIsyariah di luar negeri bagi nasabah khususnya jamaah haji dan umrah BRIsyariah,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (19/11/2018).
Selain memperluas jaringan di Timur Tengah, BRI Syariah juga terus melakukan penetrasi kepada generasi milenial. Terakhir melalui acara Jogja Halal Festival dan Hijrah Fest, perusahaan menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sekitar Rp4 miliar. “Nasabah milenial sendiri saat ini naik sekitar 30% pada November 2018,” kata ujarnya.
Adapun secara total DPK per September 2018 sebanyak Rp27,76 triliun atau naik 9% secara tahunan (year-on-year/yoy). Pada saat yang sama penyaluran pembiayaan naik 14% yoy menjadi Rp21,28 triliun. Hal itu pun mendorong aset perseroan tumbuh 19% yoy menjadi Rp36,18 triliun.
Namun saat ini BRI Syariah tengah berkutat dengan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF). Per September 2018, NPF gross naik 48 basis poin (bps) dibandingkan dengan posisi tahun lalu, menjadi 5,3%. Kendati demikian BRI Syariah membukukan pertumbuhan laba sebanyak 18,7%.