Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Jokowi Apresiasi Langkah Bank Indonesia Selamatkan Rupiah

Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan untuk menyelamatkan rupiah.
Presiden Joko Widodo saat menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018)./Antara
Presiden Joko Widodo saat menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan untuk menyelamatkan rupiah.

Hal tersebut dikemukakan Presiden saat memberikan sambutan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (BI) Tahun 2018 yang mengusung tema Sinergi untuk Ketahanan dan Pertumbuhan.

"Kita sadar betul betapa beratnya pertempuran dari hari ke hari, dari minggu ke minggu, dari bulan ke bulan. Saya tahu BI melakukan intervensi pasar, menaikkan suku bunga guna menstabilkan kurs rupiah terhadap US dollar," kata Presiden di Jakarta, Selasa (27/11/2018).

Hasilnya, ujar Presiden, sudah bisa dilihat selama 2-3 minggu terakhir karena rupiah sudah menguat signifikan dan kembali ke posisi Rp14.500 per US$.

Langkah BI yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 0,25% atau 25 basis poin menjadi 6% diakuinya menunjukkan keberanian BI untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

"Yang saya anggap berani itu bukannya besarnya kenaikan, tapi kejutannya itu. Mengapa saya sampaikan seperti itu, karena saya membaca laporan bahwa 31 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, hanya 3 yang punya ekspektasi BI akan menaikkan bunga hari itu, dan saya lihat pasar benar-benar kaget oleh kenaikan bunga oleh BI, dan ini disambut amat positif oleh pasar," tekan Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga menyinggung suksesnya konsolidasi antara fiskal, moneter, hingga dunia usaha dalam menjaga kestabilan ekonomi Tanah Air. Menurutnya, konsolidasi ketiga komponen tersebut sudah berada pada garis yang sama sehingga membantu upaya pemerintah memacu pertumbuhan di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper