Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potret Asuransi Umum 2018 : Klaim Diproyeksi Naik Single Digit

Klaim industri asuransi umum diproyeksi meningkat pada akhir 2018 yang didorong oleh sejumlah bencana besar sepanjang tahun ini. 
Karyawati berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya
Karyawati berdiri di dekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia di Jakarta/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Klaim industri asuransi umum diproyeksi meningkat pada akhir 2018 yang didorong oleh sejumlah bencana besar sepanjang tahun ini. 

Dalam catatan Bisnis, sepanjang 2018, tiga bencana alam besar terjadi di Indonesia yakni gempa di Lombok, gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, serta tsunami di Selat Sunda.

Di samping itu, ada insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018. 

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe menyatakan, berdasarkan data 3 tahun terakhir, klaim yang dibayarkan asuransi umum menunjukkan tren menurun.

Data AAUI menunjukkan, klaim bruto pada 2017 sebesar Rp27,65 triliun, lebih rendah dari klaim bruto pada 2016 sebesar Rp27,76 triliun dan pada 2015 sebesar Rp28,50 triliun.

Adapun klaim bruto hingga kuartal III/2018 sebesar Rp20,05 triliun. Dia memperkirakan ada peningkatan klaim yang dibayarkan pada akhir tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu.

Hal ini karena beberapa klaim gempa di Lombok dan Palu akan dibayarkan pada kuartal IV/2018. Sementara itu, bencana tsunami di Selat Sunda diperkirakan akan diselesaikan pada kuartal I/2019. 

Namun, nilai klaim yang dibayarkan pada kuartal ini belum dapat diketahui karena anggota AAUI baru akan menyampaikan data kuartal IV/2018 pada Februari 2019.

"Kami belum melihat angkanya karena data posisi Q4 akan lengkap disampaikan anggota AAUI di bulan Februari 2019," katanya dikutip pada Senin (31/12/2018).

Kendati terjadi peningkatan klaim yang dibayarkan pada akhir tahun ini, tetapi peningkatan klaim tidak terlalu besar. Dia memprediksi peningkatan klaim masih pada angka single digit, yakni kurang dari 5%. 

"Dengan asumsi tidak ada lonjakan paid [klaim dibayarkan] kecuali settlement klaim bencana Lombok dan Palu, kami memproyeksikan peningkatan klaim paid masih di bawah 5% dibandingkan akhir tahun 2017," imbuhnya. 

Sementara itu, insiden kecelakaan pesawat Lion Air JT610 dinilai tidak signifikan memengaruhi peningkatan klaim asuransi umum pada akhir tahun ini. 

"Dengan penyelesaian aviation pun pertumbuhan klaim diperkirakan sekitar 5%," imbuhnya. 

Sebelumnya, dalam paparan insurance outlook 2019, Wakil Ketua sekaligus Ketua Bidang SDM dan Literasi Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mengatakan, klaim asuransi umum pada kuartal IV/2018 diperkirakan akan meningkat sehingga berpengaruh pada laba yang dibukukan. Peningkatan klaim didorong oleh klaim akibat gempa. 

Meski demikian, peningkatan klaim akibat gempa juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan masing-masing perusahaan asuransi umum terhadap retensi sendiri.

Retensi sendiri merupakan jumlah risiko tertentu yang ditanggung sendiri oleh perusahaan asuransi dan tidak dilimpahkan kepada perusahaan reasuransi. 

"Itu [peningkatan klaim] sangat tergantung dengan policy perusahaan asuransi itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper