Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Capital Indonesia memperkirakan bisa merealisasikan pembentukan dana ventura atau venture fund pada kuartal II/2019.
Direktur Utama PT Mandiri Capital Indonesia (Mandiri Capital), Eddi Danusaputro mengatakan saat ini pihaknya masih dalam proses penggalangan dana kelolaan atau fund raising. Perusahaan modal ventura atau venture capital miliki PT Bank Mandiri Tbk. (Persero) ini pun masih melakukan roadshow ke sejumlah negara untuk mencari investor.
Langkah itu, jelasnya, dilakukan sepanjang kuartal pertama tahun ini. “Target [dana ventura] terealisasi pada di kuartal kedua 2019,” ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (8/1/2018).
Eddi menjelaskan venture fund ini merupakan bentuk sumber pendanaan yang masih baru di Indonesia. Menurutnya, upaya pembentukannya pun dihadapkan pada sejumlah tantangan.
Salah satu tantangannya, jelas dia, adalah pencarian service providers, seperti legal counsel dan custodian, yang memahami produk tersebut. “Dana ventura masih relatif baru,” ungkapnya.
Menurut catatan Asosiasi Modal Ventura dan Startup Indonesia (Amvesindo), hingga saat ini baru ada dua dana ventura yang telah didirikan, yakni PT Reliance Modal Ventura dan PT Dana Mandiri Sejahtera. Keduanya dibentuk pada 2016.
Adapun, pembentukan dana ventura diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 35/POJK.05/2015 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura.
Berdasarkan regulasi itu, dana ventura merupakan kontrak investasi bersama yang dibuat antara perusahaan modal ventura (PMV) dan bank kustodian, di mana PMV diberikan wewenang untuk mengelola dana dari para investor yang akan digunakan untuk melakukan kegiatan usaha modal ventura, baik yang konvensional maupun Syariah.