Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Kartu Kredit 2 Tahun Terakhir Stagnan

Jumlah kartu kredit beredar di Indonesia cenderung stagnan dalam 2 tahun terakhir. Kendati beberapa pemain utama mencatatkan pertumbuhan kartu baru hingga dua digit, tetapi secara industri pertumbuhan kartu kredit beredar tidak lebih dari 0,5%.
Proses pencetakan kartu kredit edisi Asian Games 2018 di Unit Pembuatan Kartu Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (1/3/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Proses pencetakan kartu kredit edisi Asian Games 2018 di Unit Pembuatan Kartu Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (1/3/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kartu kredit beredar di Indonesia cenderung stagnan dalam 2 tahun terakhir. Kendati beberapa pemain utama mencatatkan pertumbuhan kartu baru hingga dua digit, tetapi secara industri pertumbuhan kartu kredit beredar tidak lebih dari 0,5%.

Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah kartu beredar per akhir 2018 sebanyak 17,28 juta keping atau naik 0,2% secara tahunan (year-on-year/yoy). Capaian pada 2017 lebih buruk, atau merosot 0,9% yoy menjadi 17,24 juta keping.Perlambatan pertumbuhan jumlah kartu kredit baru telah terjadi sejak 2015. Pada 2014 jumlah kartu kredit naik 6,3% yoy menjadi 16,04 juta keping. Namun, setelah itu pertumbuhan terus merosot.

General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Steve Martha mengatakan, perlambatan pertumbuhan kartu kredit baru tergolong mengkhawatirkan. Tahun ini pun asosiasi menilai tren negatif belum akan berakhir.

“Kami belum berani menargetkan pertumbuhan kartu baru yang besar. Perkiraan pertumbuhan sebesar 3%—4% diharapkan dapat tercapai,” katanya kepada Bisnis, Kamis (31/1/2019).

Menurut Steve, ada beberapa hal yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan kartu baru. Saat ini, persyaratan memiliki kartu baru terbilang ketat. Selain itu, alternatif pembayaran digital semakin banyak dan memberikan penawaran menarik.

Kendati demikian, dia menilai kinerja kartu kredit dari sisi volume dan nominal transaksi masih dalam koridor estimasi industri. “Walaupun secara umum bisnis kartu kredit memang mengalami perlambatan yang cukup besar,” katanya.

Pada tahun lalu, nilai transaksi kartu kredit sebesar Rp314,3 triliun atau naik 5,6% yoy. Hal ini kontras dengan kondisi sebelum 2016 yang mana pertumbuhan transaksi masih membukukan dua digit.

Hal serupa juga terjadi pada volume transaksi. Pada tahun lalu tercatat nasabah kartu kredit melakukan 338,4 juta transaksi atau naik 3,4% yoy. Secara berurutan, pada 2015—2017 pertumbuhan volume transaksi adalah 10,6% yoy, 8,4% yoy, dan 7,3% yoy.

Berdasarkan penggunaan, belanja menjadi kontributor utama transaksi menggunakan kartu kredit. Sebanyak 97,1% dari total transaksi digunakan untuk hal tersebut. Pada tahun lalu transaksi belanja menggunakan kartu kredit naik 5,6% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper