Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BNI Pacu Penyaluran KPR di Bawah Rp500 Juta

Guna menggenjot penyaluran KPR, Bank BNI fokus kepada segmen nasabah payroll yang mengajukan pinjaman dengan nilai kurang dari Rp500 juta.
Model memperlihatkan gelang TapCash saat acara BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Model memperlihatkan gelang TapCash saat acara BNI Java Jazz Festival 2019 di Jakarta, Jumat (1/3/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA — Guna menggenjot penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. fokus kepada segmen nasabah payroll yang mengajukan pinjaman dengan nilai kurang dari Rp500 juta.

Vice Presiden Consumer Lending BNI Egos Mahar mengatakan bahwa saat ini BNI memiliki sekitar 2,7 juta nasabah payroll yang potensial sebagai target pasar kredit pemilikan rumah (KPR) maupun kredit pemilikan apartemen (KPA).

“Kami akan fokus menyasar pegawai baru yang belum memiliki rumah,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/3/2019).

Sepanjang tahun ini, BNI menargetkan penyaluran KPR Griya dapat mencapai sekitar Rp13,7 triliun. Nilai tersebut meningkat dibandingkan dengan realisasi pada tahun lalu yang tercatat senilai Rp12 triliun. Sampai dengan Februari, emiten berkode saham BBNI tersebut telah menyalurkan KPR senilai Rp1,6 triliun atau naik tipis dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,5 triliun.

Menurut Egos, kinerja KPR Griya cenderung stabil dan konsisten meskipun terdapat sejumlah tantangan.

“Tahun ini bakal di tambah dengan agenda politik, di luar itupun banyak hal yang memengaruhi misalnya bunga yang juga memiliki banyak variabel tidak hanya dari kenaikan suku bunga acuan tetapi juga ada faktor margin dan yang lainnya," katanya.

Terkait dengan bunga kredit, pada tahun ini KPR melihat bahwa masih ada ruang penyesuaian untuk kembali naik. Sepanjang tahun lalu, terjadi kenaikan bunga kredit dengan rata-rata bunga terendah menjadi 7%, naik 25 bps.

Adapun, untuk ticket size KPR, Egos mengemukakan tahun ini trennya masih pada rumah dengan kisaran harga di bawah Rp500 juta. Namun, perseroan akan terus mengikuti arah pasar dengan tidak mematok fokus ticket size KPR yang diberikan pada nasabah.

Sementara untuk apartemen, Egos mengaku perseroan masih akan lebih selektif mengingat begitu banyaknya skema yang masih rumit khususnya dalam hal pecah kepemilikan. Saat ini, BNI telah bermitra dengan 26 pengembang apartemen.

Sampai saat ini, lanjutnya, portofolio total penyaluran KPA BNI masih di bawah 10% dari total KPR Griya. "Kalau dari segi wilayah sebenarnya sudah merata, meski Jabodetabek masih menjadi penyumbang yang besar. Misal dari 800 booking, sekitar 200 pasti dari Jabodetabek," ujarnya.

Sisi lain, dari segi kualias tahun ini BNI masih berupaya menjaga rasio NPL KPR Griya hingga 2%. Adapun sampai tahun lalu NPL sudah bertengger pada 2,4% turun dari periode sebelum-sebelumnya yang sempat menyentuh kisaran 3%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper