Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Bank Panin) memutuskan tetap fokus ke pasar domestik sebagai target utama pengembangan bisnis, setelah perseroan masuk dalam kasta bank dengan tingkat permodalan tertinggi.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidyatmo mengatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan perseroan sebagai Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV per 1 Maret 2019. Bank BUKU IV memiliki modal inti paling sedikit Rp30 triliun.
“Kami diberikan waktu 6 bulan untuk penyesuaian,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Wakil Presiden Direktur Bank Panin Roosniati Shalihin mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan ekspansi ke negara lain. Bank yang didirikan oleh Mu'min Ali Gunawan pada 1971 itu masih fokus menggarap pasar dalam negeri.
“Inklusi keuangan di Indonesia masih rendah. Penduduk sebanyak 260 juta jiwa itu bisnis yang menggiurkan,” katanya.
Dari sisi ekspansi bisnis, pada tahun ini Bank Panin akan fokus pada debitur dari kalangan perusahaan kecil dan menengah atau small and medium enterprise (SME). Menurut Roosniati, debitur SME terbilang loyal dibandingkan dengan korporasi besar.
“Korporasi itu bukan nasabah yang lengket dengan kami. Kami akan terus bina UKM dan ritel melalui kredit modal kerja,” katanya.
Adapun, sepanjang 2018, kredit yang disalurkan Bank Panin secara konsolidasi sebesar Rp151,57 triliun atau naik 8,05% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kredit usaha kecil, menengah, dan komersial (small medium enterprise/SME) menyumbang lebih dari 50% terhadap total portofolio.