Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata Ditawar di Harga Rp1.115—Rp1.200 per Saham?

Apabila Bank Mandiri ingin mengakuisisi saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered sesuai dengan harga penawaran yang diajukan, maka dana yang harus disiapkan adalah Rp13,93 triliun—Rp14,99 triliun.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., bekerja sama dengan Morgan Stanley, telah merampungkan kajian mengenai rencana akuisisi sebagian saham PT Bank Permata Tbk. Mengutip informasi yang diterima Bisnis, nilai penawaran yang diajukan oleh Bank Mandiri berkisar antara Rp1.115—Rp1.200 per saham.

Berdasarkan data terakhir per 28 Februari 2019, jumlah saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered Bank adalah sebanyak 12,49 miliar saham, yang mencapai 44,56% dari total saham yang beredar.

Sebanyak 44,56% saham lainnya saat ini dikuasai oleh PT Astra International Tbk., sedangkan 10,88% sisa sahamnya dimiliki oleh publik dengan porsi kepemilikan kurang dari 5%.

Mengacu kepada harga penawaran tersebut, apabila Bank Mandiri ingin mengakuisisi saham Bank Permata yang dikuasai oleh Standard Chartered, menyusul rencana divestasi yang diumumkan sebelumnya, maka dana yang harus disiapkan untuk melakukan aksi korporasi tersebut adalah Rp13,93 triliun—Rp14,99 triliun.

Bisnis telah mencoba menghubungi Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo dan Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas namun belum direspons.

Dalam kesempatan sebelumnya, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan bahwa pihaknya memiliki kelebihan permodalan sekitar Rp30 triliun yang dapat dialokasikan untuk membiayai rencana ekspansi anorganik, termasuk mengakuisisi bank berskala menengah hinga besar.

Tiko, demikian dia akrab disapa, mengatakan bahwa bank yang akan diakuisisi harus memiliki aset yang memadai serta memberikan nilai tambah terhadap peningkatan kinerja perseroan serta kepada pemegang saham.

“Selama ada potensi akuisisi dan ukurannya memadai, kami akan lihat. Nanti tergantung dari harga, sinergi bisnis. Prosesnya akan dilihat secara transparan,” ujarnya.

Dia berharap proses negosiasi harga dapat berjalan lancar sehingga prosesnya dapat dirampungkan pada tahun ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper