Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Siapkan Emisi Global Bonds US$300 Juta

BTN berencana menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat atau global bonds senilai US$300 juta pada tahun ini.
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk  (BTN), di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan
Aktivitas layanan nasabah di kantor PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN), di Jakarta, Rabu (2/1/2018)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. berencana menerbitkan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat atau global bonds senilai US$300 juta pada tahun ini.

Direktur Keuangan dan Treasury Bank BTN Iman Nugroho Soeko mengatakan bahwa emisi emisi global bonds tersebut diperkirakan akan dilakukan pada akhir kuartal II/2019. Penerbitan surat utang tersebut diharapkan dapat memperkuat struktur pendanaan valas.

"Rencana global bonds sebesar US$300 juta, untuk realisasinya jika memungkinkan di akhir kuartal II/2019," katanya kepada Bisnis, Selasa (26/3/2019).

Emisi obligasi valas tersebut merupakan yang pertama kalinya bagi perseroan. Kendati begitu, sebelumnya BTN pernah mendapatkan pendanaan valas lewat pinjaman bilateral pada akhir 2018. Penerbitan global bonds tersebut dilakukan untuk mengantisipasi potensi pengetatan likuiditas pada paruh kedua tahun ini.

Selain emisi bonds, BTN juga akan menghimpun dana nonkonvensional lewat instrumen lainnya seperti sekuritisasi future cashflow KPR (kredit pemilikan rumah), penerbitan obligasi, Negotiable Certificate of Deposits (NCD), serta pinjaman bilateral atau sindikasi. Total dana wholesale yang dibidik BTN sepanjang 2019 sebesar Rp14 triliun.

Adapun, menurut Iman kondisi likuiditas pada awal tahun ini masih relatif baik. Bahkan total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perseroan mengalami pertumbuhan dua digit. 

"DPK valas merupakan produk yang relatif baru jadi jumlah dan perkembangannya masih kecil dan relatif berfluktuasi karena base yang masih rendah. Tapi kalau DPK total selama Januari dan Februari masih tumbuh dengan cukup baik di kisaran 16%," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper