Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DIRUT BNI SYARIAH : Banyak yang Jatuh Karena Main Pola Korporasi

Meski perbankan syariah di Tanah Air tengah dihadapkan pada berbagai tantangan yang cukup berat, hal tersebut tak menyurutkan PT Bank BNI Syariah untuk lebih ekspansif.
Ilustrasi - Pengunjung beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Ilustrasi - Pengunjung beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (13/2/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Rencana IPO

Bagaimana dengan perkembangan rencana IPO?

Semua bank itu punya tujuan untuk naik kelas. Kami ini kalau hitung-hitungan mengenai book value mungkin kita masih BUKU [bank umum kelompok usaha] II. Namun, kalau perhitungannya sudah IPO [initial public offering], maka namanya price to book value. Kalau real book value mungkin sekarang kami baru Rp4,2 triliun.

Namun, sekarang ini kami sudah ditunggu-tunggu mau dilamar orang dan ada yang mau masuk sebagai partner, dan go public investor pada datang. Jadi, [IPO] tinggal tunggu waktunya saja, memang secara book to value kami Rp4,2 triliun, tetapi secara market kita lebih dari itu.

Oleh karena itu, kami butuh realisasinya yang disebut IPO. Namun, call-nya bukan di kami, melainkan di induk pemegang saham pengendali. Kalau induk pemegang saham pengendali bilang jalankan, akan kami jalankan.

Ada tiga faktor yang menentukan terlaksananya IPO, yang pertama, adalah timing. Kalau salah timing ini, bisa salah semuanya. Faktor yang kedua, adalah pricing yang menentukan. Yang ketiga, faktor yang menentukan adalah sizing. Kalau sizing-nya hanya 5% orang tidak tertarik, karena strategic investor masuk minimal 10%.

Dengan IPO ini akan terjadi yang namanya market valuation, market discipline, dan investor relationship. Dengan diawasi investor, maka kami bisa lebih profesional, transparan, dan prudent. Yang penting kami siap menjadi BUKU III.

Kira-kira kapan aksi korporasi tersebut bisa dijalankan? Bagaimana persiapannya?

Harapan kami sih, bisa di tahun ini. Namun, kami lihat juga situasi dan kondisinya. Kalau penyelenggaraan Pemilu 2019 ini berlangsung kondusif, bisa saja jalan. Kami juga sudah memasukkannya ke dalam rencana bisnis bank, tetapi di dalam catatan pertumbuhan anorganik strategic partner atau IPO.

Artinya, ada dua opsi yang tengah dipertimbangkan?

Iya, karena kami [mempertimbangkan] IPO mau di BUKU II atau BUKU III. Kalau sudah masuk BUKU III, strategic partner masuk kan harganya bagus. Namun, kalau mau IPO, kami punya keuntungan bagus dan sebagainya, baru kami IPO, maka harganya bisa bagus.

Kami yakin kalau kami mau IPO ini sebenarnya yang menunggu banyak, tetapi masih harus menunggu kondisi setelah pemilu ini apakah kondusif atau tidak? Selain itu, kami juga tunggu call dari induk pemegang saham. Dari sisi persiapan, kami sudah bentuk tim sehingga kami sudah cukup siap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper