Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank MNC Jaga Tingkat Permodalan

PT Bank MNC Internasional Tbk. optimistis menjaga rasio kecukupan modal di kisaran 15%, di tengah upaya untuk menggenjot ekspansi kredit pada tahun ini.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank MNC di Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank MNC di Jakarta, Senin (27/11)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank MNC Internasional Tbk. optimistis menjaga rasio kecukupan modal di kisaran 15%, di tengah upaya untuk menggenjot ekspansi kredit pada tahun ini.

Chief Financial Officer Bank MNC Hermawan menuturkan bahwa perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 12% tahun ini, atau lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan 2018 yang hanya 5,62%. 

"Tahun ini kami optimistis bisa menjaga CAR [capital adequacy ratio/rasio kecukupan modal] di posisi 14%—15%. Meski kredit tumbuh tinggi tapi kecukupan modal akan terus terjaga," katanya kepada Bisnis, Kamis (23/5/2019). 

Dia menuturkan penguatan modal akan dari rencana right issue sebesar Rp206,32 miliar. Aksi korporasi ini dikhususkan untuk meningkatkan capital adequacy ratio (CAR) yang pada kuartal I/2019 ini berada pada posisi 14,93%. 

Adapun, right issue tersebut akan diserap oleh publik. Pemegang saham pengendali (PSP) PT MNC Kapital Indonesia TBK. tidak memiliki rencana untuk menyerap penerbitan modal baru tersebut. Porsi saham MNC Kapital pada kuartal I tercatat 42,73%. 

"Penerbitan saham akan diserap publik. Kepemilikan publik kami sudah hampir 50%, dan kami akan lanjutkan untuk mempercayakan penerbitan saham baru kepada publik," ucapnya. 

Selain itu, Hermawan mengatakan penguatan modal juga berasal dari perolehan laba tahun buku 2018. Meski belum dapat memastikan ada atau tidaknya pembagian dividen pada Juni mendatang, tetapi laba tahun buku 2018 sudah cukup membantu meningkatkan CAR Bank MNC. 

Dia mengatakan, kuatnya penyaluran kredit akan lebih banyak menyerap dana pihak ketiga (DPK). Menurutnya, LDR (loan to deposits ratio) perseroan masih dalam posisi yang rendah, sehingga masih ada ruang untuk digenjot lebih tinggi. 

"Posisi LDR kami baru di 85%, yang lain sudah ada 94%. Justru sebenarnya kami sedang pusing untuk meningkatkan LDR ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper