Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyatakan bahwa pihaknya masih optimistis penyaluran kredit dapat tumbuh sesuai target hingga akhir tahun yakni di kisaran 12%-13%.
Guna mewujudkan hal tersebut, Wimboh mengatakan pemerintah akan memberikan dorongan kepada pelaku usaha terutama pada sektor-sektor prioritas.
"Kami enggak bisa menunggu kredit tumbuh tinggi hanya dengan berdoa, harus melihat apa saja yang sebenarnya pengusaha inginkan dan kendalanya apa. Pengusaha silakan hadir dan sampaikan dorongan apa yang diperlukan dari stakeholder terutama pemerintah," katanya di Jakarta, Rabu (5/6/2019).
Adapun, sektor prioritas yang dimaksud antara lain yang terkait dengan pariwisata yang dinilai mampu memberikan efek berganda dari pembangunan sektor infrastruktur yang telah masif dilakukan. Selain itu, bidang tersebut juga dinilai mampu membuka lapangan kerja yang lebih luas.
Salah satu bentuknya yakni pemberian kredit UMKM dan kredit pemilikan rumah (KPR) di daerah-daerah sehingga meningkatkan pemanfaatan infrastruktur serta membantu pertumbuhan pariwisata.
"Yang jelas kami juga akan mendorong kredit ke industri bidang yang berorientasi ekspor, kredit yang berkaitan dengan pariwisata, kredit yang bisa mempekerjakan banyak orang, kredit yang bisa menciptakan multiplier effect dari infrastruktur yang sudah dibangun seperti Bandara Kulonprogo, LRT, MRT, dan jalan tol Trans-Jawa," katanya.
Sementara itu, realisasi pertumbuhan kredit perbankan masih tercatat melaju hingga bulan keempat tahun ini. Fungsi intermediasi tumbuh 11,05% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Berdasarkan catatan OJK, sejak awal tahun ini pertumbuhan tahunan kredit perbankan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Pada April tahun lalu, kredit yang disalurkan perbankan tumbuh 9,2% yoy.
Kendati demikian pertumbuhan kredit per April 2019 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, 11,7% yoy. Pada periode itu pertumbuhan tahunan kredit juga lebih lambat dibandingkan posisi bulan pertama, 12,3% yoy.