Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Dana Pensiun Sukarela Rp371,40 Triliun per Maret 2025

Jumlahnya menunjukkan peningkatan sebesar 2,85% secara tahunan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp361,11 triliun.
Karyawan beraktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Kamis (4/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan beraktivitas di kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Kamis (4/7/2024). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total investasi Dana Pensiun Sukarela di Indonesia mencapai Rp371,40 triliun per Maret 2025. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 2,85% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp361,11 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, mengatakan mayoritas investasi dana pensiun masih didominasi oleh instrumen-instrumen yang relatif aman dan berisiko rendah.

“Instrumen investasi terbesar dana pensiun adalah SBN [Surat Berharga Negara] dengan porsi 37,39%, deposito dengan porsi 23,84% dan obligasi /sukuk dengan porsi 17,36%. Untuk saham sendiri investasinya masih sebesar 5,97% dari total investasi,” kata Ogi dalam jawaban tertulis, Kamis (22/5/2025).

Dari sisi kepesertaan, jumlah peserta Dana Pensiun Sukarela per Maret 2025 tercatat sebanyak 5,28 juta orang, tumbuh 1,32% yoy.

OJK menilai bahwa peluang peningkatan penetrasi program pensiun masih terbuka luas, terutama di kalangan pekerja sektor informal yang di dalam struktur ketenagakerjaan Indonesia sebesar 58% dari total angkatan kerja. 

“Dengan pengembangan program pensiun untuk pekerja informal khususnya pada DPLK, diharapkan adanya peningkatan kepesertaan dana pensiun,” kata Ogi.

Dalam upaya mendukung pertumbuhan aset Dana Pensiun yang berkelanjutan, OJK juga mendorong lembaga dana pensiun untuk menyesuaikan strategi investasinya berdasarkan durasi masa kerja peserta, atau yang dikenal dengan konsep life-cycled funds.

Lebih lanjut, Ogi mengatakan untuk peserta yang baru memasuki dunia kerja, investasi dana pensiun sebaiknya difokuskan pada instrumen yang memberikan imbal hasil tinggi meskipun memiliki risiko terukur. Strategi ini dapat dijalankan dalam 10–15 tahun pertama masa kerja.

“Pada periode 5 tahun terakhir menjelang pensiun, sebaiknya investasi ditempatkan pada segmen pasar uang untuk memastikan ketersediaan aset yang likuid untuk membayar kewajiban yang akan jatuh tempo,” tambahnya. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper