Bisnis.com, OSAKA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Tokyo mendorong peningkatan transaksi perdagangan antara Indonesia dan Jepang, khususnya ekspor ke Negeri Sakura tersebut.
Deputy General Manager BNI Tokyo Muhamad Emil Azhary mengatakan bahwa BNI Tokyo akan memberikan fasilitas pembiayaan perdagangan dalam kegiatan ekspor dari Indonesia ke Jepang.
Dukungan BNI Tokyo dalam pembiayaan perdagangan atau ekspor Indonesia ke Jepang, katanya, sebagai salah satu cara untuk meningkatkan devisa negara.
“Banyak peluang di sini [Jepang]. Kami memiliki debitur yang impor bahan makanan dan buah-buahan segar dari Indonesia ke Jepang. Buah segar bisa luar biasa [margin]. Kalau kualitas sudah terpenuhi, harga [buah segar] bisa tinggi. Harga melon bisa sampai 30.000 yen per buah [Rp3,9 juta],” ujarnya saat meninjau stan BNI di Balai Kota Osaka, Jepang, Selasa (25/6).
Emiten perbankan berkode BBNI itu ikut berpartisipasi dalam Forum Bisnis Indonesia–Jepang di Osaka, Jepang pada 26 Juni 2019. Forum Bisnis Indonesia–Jepang merupakan rangkaian dari kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Negara Anggota Kelompok 20 (Group of Twenty/G-20).
G-20 merupakan kelompok yang terdiri atas 19 negara dengan perekonomian besar dan ditambah dengan Uni Eropa. KTT G-20 ke-14 di Osaka akan digelar pada 28—29 Juni 2019.
Emil menjelaskan, sebagai satu-satunya bank milik Indonesia yang beroperasi di Jepang, BNI Tokyo memiliki komitmen untuk mendukung perkembangan transaksi perdagangan antara Indonesia dan Jepang, khususnya ekpsor ke Negeri Sakura tersebut.
Dukungan itu antara lain dengan memberikan layanan pembiayaan perdagangan hingga pendanaan ke beberapa perusahaan Jepang yang mengimpor produk dari Indonesia untuk dipasarkan di Jepang. Beberapa produk dari Tanah Air memiliki pasar potensial di Jepang, seperti buah-bahan segar.
Selain mendukung perdagangan, BNI Tokyo juga mendorong peningkatan investasi Indonesia—Jepang. BNI Tokyo juga sering menjadi sumber informasi dan konsultasi terkait dengan potensi investasi di Indonesia bagi entitas Jepang.
BNI di Indonesia memiliki unit Japan Desk yang salah satu fungsi utamanya untuk menjembatani kebutuhan layanan keuangan bagi perusahaan Jepang yang telah atau ingin berekspansi ke Indonesia.
BNI Tokyo beroperasi sebagai kantor perwakilan mulai 1 Desember 1959. Pada 1969, status kantor perwakilan BNI Tokyo ditingkatkan menjadi kantor cabang.
Dengan status kantor cabang, BNI Tokyo dapat memberikan berbagai layanan jasa dan produk perbankan. Hingga saat ini, aset BNI Tokyo telah mencapai sekitar US$800 juta yang didukung oleh penyaluran kredit hingga lebih dari US$470 juta. BNI Tokyo telah membuka subcabang di Osaka sejak awal 2013.