Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan perkembangan transaksi uang elektronik Tapcash mampu tumbuh dua digit yang didominasi oleh penggunaan di jalan tol.
Vice President Electronic Banking BNI Fajar Kusuma menyatakan, bisnis uang elektronik Tapcash di perseroan mengalami peningkatan baik dari sisi volume transaksi maupun kepemilikan kartu.
“Per akhir Juni 2019, jumlah kartu uang elektronik Tapcash sebesar 5 juta dengan volume transaksi Rp512 miliar,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Adapun, untuk target volume transasksi uang elektronik per akhri tahun, emiten bersandi BBNI ini membidik nilai total Rp450 miliar, yang mana telah terlampaui dalam setengah tahun pertama 2019.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat pertumbuhan sebesar 26,1% dari sisi volume transaksi dari sebelumnya Rp406 miliar. Sedangkan dari sisi jumlah kartu beredar terdapat peningkatan 47% dari sebelumnya sebesar 3,4 juta kartu per Juni 2018.
Dilihat dari penggunaannya, distribusi transaksi mayoritas atau sebesar 70% untuk aktivitas di jalan tol. Sisanya digunakan untuk moda transportasi dan pembelanjaan di merchant-merchant, masing-masing dengan komposisi sebesar 20% dan 10%. Sebagai informasi, Tapcash BNI antara lain dapat digunakan untuk transaksi di Transjakarta dan commuter line.
Baca Juga
Melihat peningkatan yang signifikan tersebut, Fajar optimistis target perseroan untuk menambah uang elektronik Tapcash menjadi 7,5 kartu per akhir 2019 dapat tercapai.
Menurut Fajar, guna memacu transaksi uang elektronik, strategi utama yang dilakukan yakni dengan memperbanyak akseptasi dan tempat isi ulang. Hal ini mencakup aneka merchant mulai dari UMKM, convinience store, retail store, parking system operator baik swasta maupun non swasta sampai dengan Agen46.
“Selanjutnya, kami juga melakukan partnership dengan beberapa chainstore dalam special design dan membership. Akan ada beberapa event tahunan yang kami yakini akan mendongkrak kinerja bisnis TapCash,” paparnya.