Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan Bank Jatim Bakal Salurkan KUR

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim memastikan tahun depan akan mulai menyalurkan kredit usaha rakyat dengan bunga subsidi pemerintah sebesar 7%.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim memastikan tahun depan akan mulai menyalurkan kredit usaha rakyat dengan bunga subsidi pemerintah sebesar 7%.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan perseroan masih mempersiapkan pengajuan kredit usaha rakyat atau KUR, efektif kemungkinan baru tahun depan.

Meski demikian, Ferdian memastikan pada tahun sebelumnya, Bank Jatim juga menyalurkan kredit usaha kecil dengan skema sendiri dan bersumber dari dana Pemerintah Daerah berupa loan agreement.

"Mulai tahun ini dipersiapkan prosesnya untuk dapat mengajukan KUR sehingga awal tahun depan sudah bisa," katanya kepada Bisnis, Senin (22/7/2019).

Ferdian mengemukakan untuk nilai pengajuan KUR di tahun pertama penyaluran nanti pun belum bisa dirinci karena perhitungan akan dilakukan jelang akhir tahun.

Prinsipnya, dengan loan agreement yang selama ini dijalankan perseroan, pertahun kurang lebih ada Rp400 miliar yang tersalurkan untuk kredit kecil. Adapun mayoritas disalurkan pada sektor pertanian.

"Secara kualitas loan agreement juga sangat baik degan NPL [non-performing loan] di bawah 1%," ujar Ferdian.

Sisi lain, Ferdian mengemukakan untuk sektor perdagangan perseroan juga memiliki skema sendiri yang bernama Pundi Kencana dengan NPL pada kisaran 2,7%.

Sementara itu, dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Penyaluran KUR Semester I/2019 di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian belum lama ini, pemerintah mencatat hingga akhir Mei 2019 total KUR yang sudah disalurkan oleh 47 lembaga penyalur baik bank dan non bank mencapai Rp65,5 triliun atau 46,8% dari target Rp140 triliun.

Dalam rakor itu juga diusulkan anggaran subsidi bunga KUR dalam APBN sebesar Rp13,77 triliun dengan asumsi plafon KUR 2020 sebesar Rp150 triliun atau disesuaikan dengan ketersediaan anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Akhirul Anwar

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper