Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menyatakan telah melakukan mitigasi untuk memastikan layanan transaksi aman selama terjadi pemadaman listrik di area Jabodetabek.
Direktur IT & Operation PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Andi Nirwoto mengatakan Bank BTN telah melakukan antisipasi dengan memastikan sistem cadangan pemasok listrik bisa berjalan dengan baik.
"Kami sudah memastikan sistem cadangan pemasok listrik, seperti UPS, genset bisa berjalan dengan baik sehingga layanan bisa berjalan bussiness as usual," katanya kepada Bisnis, Senin (5/8/2018).
Andi menjelaskan bahwa perseroan telah melakukan langkah pemeliharaan preventif tersebut tidak hanya di data center, melainkan juga di disaster recovery center, serta di kantor-kantor cabang Bank BTN.
"Jadi untuk bank seperti kami, memiliki 2 data center [DC], yaitu DC utama dan DC back up atau kedua, di mana masing-masing memiliki cadangan sistem penyedia listrik, seperti genset dan UPS untuk mengantisipasi segala sesuatunya," jelasnya.
Andi mengatakan, infrastruktur dan operasional Bank bisa bertahan sekitar 3 hari dengan penggunaan 1 genset. Selain memiliki cadangan genset, Bank BTN juga memiliki cadangan tanki bahan bakar.
Pihaknya juga memastikan electronic channel, di antaranya ATM, internet banking, dan mobile banking tetap berjalan normal selama pemadaman.
Namun begitu, imbuhnya, akses dari sisi end user tergantung pada akses telepon seluler, termasuk provider telco, pengguna ketika mengakses internet.
"Demikian halnya ATM, untuk yang berlokasi di gedung kami, dipastikan berjalan normal. Untuk ATM yang berlokasi di gedung milik orang lain, tergantung dari ketersediaan sistem cad atau gensetnya," tutur Andi.