Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sustainable Investment, Raup Untung Sekaligus Berderma

Kepedulian investor terhadap investasi yang memiliki dampak positif pada aspek sosial dan lingkungan meningkat, terutama kelompok milenial.
Foto udara hutan Cikole di dekat Bandung, Indonesia, Selasa (6/11/2018)./Antara-Raisan Al Farisi
Foto udara hutan Cikole di dekat Bandung, Indonesia, Selasa (6/11/2018)./Antara-Raisan Al Farisi

Bisnis.com, JAKARTA -- Konsep investasi berkelanjutan (sustainable investment) tengah menjadi tren investasi di dunia, terutama di negara-negara maju. Konsep tersebut merupakan investasi yang tak hanya mempertimbangkan untung tetapi juga dampak sosial dari investasi yang dilakukan.

Head of Distribution Sales PT BNP Paribas Investment Partners Vina Cahyadi mengatakan konsep berinvestasi dengan memberikan sesuatu kepada lingkungan atau sosial di luar negeri sudah berkembang beberapa tahun belakangan ini.

"Hal ini karena perilaku konsumen yang semakin peduli terhadap konsep ramah lingkungan," ujarnya dalam acara Wealth Wisdom Permata Bank 2019 di Jakarta, Rabu (14/8/2019).

Kepedulian investor terhadap investasi yang memiliki dampak positif pada aspek sosial dan lingkungan meningkat, terutama kelompok milenial. Menurut survei EY, sebesar 84 persen milenial menginginkan investasi yang bersifat berkelanjutan.

Lebih lanjut, Vina menilai investasi pada saham perusahaan-perusahaan ramah lingkungan juga memberikan return yang tak kalah menarik dengan investasi pada saham perusahaan lain. Dalam jangka panjang, return saham perusahaan yang ramah lingkungan pasti akan lebih bagus.

"Karena menghindari risiko yang diperlukan karena praktik yang tidak jelas, misal tidak memperhatikan emisi karbon. Kalau perusahaan yang tidak memperhatikan itu suatu saat ketahuan dan di-blow up media, harga sahamnya bisa turun," tuturnya.

Adanya anggapan bahwa return saham perusahaan ramah lingkungan dalam jangka pendek tidak menguntungkan pun tidak benar. Nyatanya, sebut Vina, kinerja indeks saham SRI-Kehati memberikan return yang lebih bagus daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa tahun terakhir.

Indeks saham SRI-Kehati merupakan salah satu indeks yang menjadi indikator pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang menggunakan prinsip keberlanjutan, keuangan, dan tata kelola yang baik, serta kepedulian terhadap lingkungan hidup sebagai tolok ukurnya.

"Return-nya lebih bagus daripada IHSG. Jadi sejauh ini argumen secara shorterm lebih jelek enggak juga. Sangat amat kompetitif. Jangka panjang kompetitif juga," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper