Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Jatim Berencana Tambah Modal

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan rencana tersebut akan dibahas pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selanjutnya.
Bank Jatim/Repro
Bank Jatim/Repro

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. berencana menambah permodalan tahun depan. Namun, bank belum menentukan berapa kebutuhan dananya.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan rencana tersebut akan dibahas pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) selanjutnya. “Kami ada beberapa kabupaten kota meminta penyetoran, jadi kita rekap potensi berapa. Tapi kami belum bisa umumkan [tambah modal dengan] private placement atau rights issue,” katanya usai melaksanakan public expose di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (20/8/2019).

Berdasarkan laporan keuangan bank per Juni 2019, posisi permodalan Bank Jatim tergolong tinggi. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) naik dari 23,08 persen menjadi 23,22 persen.

Pada periode tersebut modal inti emiten berkode BJTM ini sebesar Rp7,57 triliun atau naik 9,08 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggenggam 51,20 persen saham. Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan masyarakat, masing-masing, memiliki 28,39 persen dan 20,41 persen.

Sementara itu bank pembangunan daerah ini menutup semester pertama 2019 dengan laba bersih Rp816,42 miliar, atau naik 7,67 persen yoy. Kinerja rentabilitas ini merupakan cerminan dari pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang moderat.

Per Juni 2019, Bank Jatim menyalurkan kredit sebesar Rp34,77 triliun atau naik 8,25 persen yoy. Segmen pendorong pertumbuhan adalah komersial dan usaha kecil menengah yang pertumbuhannya masing-masing 17,72 persen yoy, dan 11,63 persen yoy, sedangkan segmen andalan yakni konsumer yang berkontribusi hingga 61 persen hanya tumbuh 4,33 persen.

Pada saat yang sama DPK pada enam bulan pertama tahun ini tercatat Rp57,93 triliun atau tumbuh 17 persen yoy. Simpanan berjangka dan dana murah tumbuh dua digiti. Secara berurutan keduanya naik 20,38 persen yoy dan 15,60 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper