Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tengah melakukan penilaian terhadap lebih dari 3 perusahaan teknologi finansial (tekfin) yang menjadi kandidat untuk diakuisisi tahun ini.
Direktur Ritel dan Menengah BRI Supari mengatakan, seluruh perusahaan tekfin yang ditarget berada pada segmen pembiayaan produktif dan konsumtif. Namun, ia tak merinci segmen perusahaan tekfin yang akan diakuisisi.
"Semua masih di assessment ada yang produktif dan konsumtif, lebih dari 3 yang pasti [kandidatnya]," ujar Supari di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Dalam melakukan akuisisi nanti, BRI mencari perusahaan tekfin yang sesuai dengan lini utama bisnis perseroan yakni membantu pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). BRI ingin mengakuisisi tekfin yang sejalan dengan upaya meningkatkan kelas UMKM di Indonesia.
Supari tidak menjelaskan kapan akuisisi tekfin akan terealisasi. Namun, dia memastikan aksi ini akan dilakukan tidak lama lagi.
"Kami ingin secepat-cepatnya karena kan ini tugas dari kementerian. Karena basis pertumbuhan kami kan UMKM, maka UMKM harus jadi perhatian," katanya.
Baca Juga
Hingga Semester I/2019 pertumbuhan kredit yang disalurkan BRI secara year-on-year (YoY) mencapai 11,3 persen menjadi Rp844,5 triliun. Dari jumlah itu, 35 persen atau Rp292,6 triliun pembiayaan diberikan BRI kepada segmen mikro.
Penyaluran kredit di segmen mikro ditopang produk kupedes. Ada Rp215,5 triliun pembiayaan melalui kupedes yang disalurkan BRI sepanjang Semester I/2019.
Persereoan menargetkan portofolio pinjaman ke segmen UMKM pada tahun 2022 mencapai 80 persen dari proporsi yang saat ini tercatat sebesar 76 persen.