Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. hendak mempercepat perubahan pola pikir pekerjanya dalam menyalurkan pendanaan, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan mengoptimalkan kerjasama dengan sejumlah perusahaan teknologi finansial (tekfin) peer-to-peer lending.
Direktur Ritel dan Menengah BRI Supari mengatakan, dalam beberapa waktu mendatang, perseroan akan melakukan penilaian terhadap sejumlah tekfin untuk diajak bekerjasama. Saat ini, salah satu tekfin yang telah menjalin kerjasama dengan BRI adalah PT Investree Radhika Jaya (Investree).
“Masih banyak juga fintech dengan berbagai kompetensinya, kami lakukan assessment, kalau dari hasil itu terutama dari manajemen risikonya senada dengan manajemen risiko BRI, maka kami absorb dan kami ajak kerjasama,” ujar Supari di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Saat ini, BRI telah menjalin kerjasama dengan Investree selama setahun lebih. Bank pelat merah ini bahkan telah menambah jumlah penyaluran pendanaan untuk pinjaman ke Investree sebesar Rp200 miliar.
Saat memulai kerjasama setahun lalu, BRI menyalurkan dana Rp50 miliar untuk pinjaman kepada Investree. Melihat keuntungan finansial dan nonfinansial yang besar dari kerjasama ini, BRI memutuskan untuk menambah pagu penyaluran kredit.
Menurut Supari, timbal balik atau yield finansial yang diterima BRI dari penyaluran dana untuk kredit di Investree lebih tinggi dibanding hasil pendanaan secara konvensional. Timbal balik dari kerjasama ini disebutnya bisa di atas 13%.
Baca Juga
“Sudah return-nya lebih tinggi, kemudian kami lebih efisien karena tidak menggunakan overheat yang lebih besar dibanding cara-cara konvensional,” ujarnya.
Sejauh ini, kerjasama dengan Investree diakui sudah berhasil mengubah pola pikir karyawan BRI dalam menyalurkan pembiayaan. Salah satu buktinya yakni karyawan perseroan disebut sudah mulai belajar mengelola risiko kredit, alih-alih menghindarinya.
BRI juga disebutnya telah mempercepat proses pencairan pendanaan ke debitur. Kemudian, kerjasama pendanaan dengan Investree terbukti efektif meningkatkan penyaluran kredit. Buktinya, 10% portofolio kredit di salah satu kantor cabang BRI yakni KC Sudirman, Jakarta, saat ini berasal dari pendanaan melalui Investree.
“[Kontribusi kerjasama pada skala nasional] masih kecil. Ini bukan masalah besar kecilnya, tapi merupakan perubahan kami sedang mencoba membangun mindset seluruh pekerja BRI, kedepan kami tak bisa mengelola portofolio BRI itu dengan cara-cara konvensional,” ujarnya.
Hingga akhir Juni 2019 BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp888,32 triliun. Realisasi itu meningkat 11,84% dibandingkan dengan penyaluran pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penyaluran kredit didominasi ke segmen UMKM sebesar 76,72% atau senilai Rp681,50 triliun. Penyaluran kredit UMKM BRI untuk kuartal II/2019 tercatat tumbuh 13% secara year-on-year (yoy).