Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (Bank Jatim) mengandalkan promosi bunga kredit sepanjang Agustus-Oktober 2019 untuk menjaga pemenuhan target marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) hingga akhir tahun.
Menurut Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur, perseroan memiliki target menjaga rasio NIM sebesar 6,3 persen hingga akhir 2019. Sebagai catatan, hingga Semester I/2019 rasio NIM Bank Jatim ada pada angka 6,30 persen. Rasio ini menurun 11 basis poin (bps) secara year-on-year (yoy).
"Target NIM kami stabil 6,3 persen sampai akhir tahun. Penurunan bunga kredit yang dilakukan dalam rangka promo bisa membuat kredit makin besar tersalurkan, dan target NIM terjaga," kata Ferdian kepada Bisnis, Selasa (3/9/2019).
Besaran penurunan suku bunga kredit yang diberikan Bank Jatim dalam rangka promo ini bervariasi. Ferdian mengungkap, salah satu promo diberikan untuk pembiayaan pemilikan rumah (KPR) yang turun dari 9 persen menjadi 7,3 persen. Penurunan suku bunga pembiayaan juga dilakukan untuk sektor UMKM dan kredit multiguna.
Sementara itu, Bank Jatim berupaya menjaga biaya dana (Cost of Fund/CoF) tetap di bawah 3 persen hingga 2019 berakhir. Penjagaan rasio CoF akan dilakukan dengan menekan bunga deposito.
Pada Juli 2019 tingkat CoF Bank Jatim masih ada di angka 3,28 persen. Rasio biaya dana bank daerah ini bahkan pernah melebihi 3,5 persen saat suku bunga acuan dalam tren naik sepanjang 2018 lalu.
Penurunan biaya dana akan berdampak pada membesarnya peluang target NIM Bank Jatim tercapai. Alasannya, bunga deposito menjadi salah satu komponen yang digunakan untuk menghitung NIM.
