Bisnis.com, JAKARTA – Nama Yusaku Maezawa meroket tahun lalu setelah diumumkan akan menjadi penumpang komersial pertama SpaceX garapan Elon Musk untuk mengelilingi bulan.
Maezawa mengatakan akan mengajak sejumlah pekerja seni dalam perjalanannya ke bulan. Dalam proyek bertajuk #dearMoon itu, mereka yang ikut diharapkan terinspirasi dan akan menciptakan karya masing-masing sekembalinya di Bumi.
Tidak disebutkan dengan pasti kapan Maezawa akan berangkat dan bagaimana dia membayar ongkos perjalanan ini. Namun, Musk ingin roket tersebut siap untuk berangkat dalam perjalanan tanpa pilot ke Mars pada 2022 dan dengan kru pada 2024, seperti dilansir Reuters.
Sekonyong-konyong, belum lama ini santer tersiar kabar bahwa Maezawa menjual bisnis yang telah mengantarnya menjadi salah satu orang terkaya di Jepang. Apa sebab?
Dilansir Bloomberg, pengusaha bergaya flamboyan ini menjual sebagian sahamnya di Zozo Inc. kepada Yahoo Japan Corp. dalam kesepakatan bernilai US$3,7 miliar atau sekitar Rp51,8 triliun (Rp14.000 per dolar AS).
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Maezawa juga mundur dari posisi CEO peritel fesyen online ternama di Jepang yang didirikannya pada 2004 tersebut.
Baca Juga
Tanpa menerangkan secara spesifik, ia berkata keputusan meninggalkan perusahaannya itu diambil untuk menciptakan bisnis baru. Dia juga berdalih membutuhkan banyak waktu berlatih untuk misinya ke bulan dan mungkin akan memulai proyek ruang angkasa lain.
Seperti Mimpi
Dalam suatu jumpa pers, Maezawa tampak berupaya keras menahan air matanya jatuh. Pria kelahiran 22 November 1975 ini berterima kasih kepada para pendukungnya dan mengulas balik karier wirausahanya.
“Saya tidak memiliki gelar MBA ataupun pengalaman bekerja di sebuah perusahaan, tetapi kemudian saya dapat menjadi seorang pemimpin perusahaan, kami mendapat banyak pelanggan dan go public,” tuturnya. “21 tahun terakhir ini seperti mimpi bagi saya.”
Pada 2018, Forbes mencatat Maezawa berada di peringkat 18 orang terkaya di Negeri Sakura. Setahun sebelumnya, ia menjadi orang terkaya ke-59 dalam hal teknologi. Secara global, dia berada di posisi 822 orang terkaya dunia pada 2018.
Tak lama setelah kesepakatan itu diumumkan pada Kamis (12/9/2019), baik harga saham Yahoo Japan maupun Zozo menanjak.
Aksi perusahaan ini dipandang memperkuat persaingan Yahoo Japan menghadapi tindak tanduk Amazon.com dan Rakuten Inc. di salah satu gelanggang e-commerce terbesar di Asia.
“Zozo dapat membantu penjualan iklan online Yahoo Japan, memperdalam data pelanggannya dan mendukung dompet selulernya PayPay,” ujar Analis Bloomberg Vey-Sern Ling dan Tiffany Tam.
Setelah Maezawa mundur dari posisinya, Direktur Zozo, Kotaro Sawada akan mengambil alih kepemimpinan perusahaan.
“Saya sendiri akan memulai perjalanan baru,” tulis Maezawa melalui akun Twitter pascapengumuman penjualan.
Tak Punya Uang?
Maezawa mungkin meninggalkan perusahaan yang telah berjasa besar dalam membangun nama dan mengumpulkan pundi-pundi recehnya.
Tapi kecil kemungkinan ia akan berhenti menentang norma-norma masyarakat Jepang. Aspek ini harus diakui kerap menjadi faktor kemenangan lain dalam pendekatan bisnisnya yang tidak konvensional.
Sebelum mendirikan Zozo, ia mangkir kuliah dan pergi ke California, Amerika Serikat (AS), untuk bermain dalam sebuah band rock.
Sekembalinya di Jepang, pencinta seni ini memulai perusahaan e-commerce sendiri dan membangun situs web belanja Zozotown. Dari sekadar jualan album musik berdasarkan pesanan, platformnya ini tumbuh populer di kalangan konsumen muda.
Nilai kekayaan bersih Maezawa kini mencapai US$1,5 miliar atau sekitar Rp21 triliun, menurut Bloomberg Billionaires Index. Namun melalui cuitannya di Twitter pada awal Mei tahun ini, ia justru mengklaim tidak memiliki uang, entah bercanda atau tidak.
“Ya, saya tidak punya uang. Saya menghabiskannya begitu cepat,” ungkap Maezawa diikuti emoticon tersenyum, ketika ditanya di Twitter tentang kondisi keuangannya.
Dia kemudian mengatakan bahwa ia membutuhkan dana untuk membiayai lebih banyak hadiah kepada para pendukungnya di Twitter, yang telah membuatnya mendapatkan jutaan followers.
Ia memang memiliki reputasi doyan berbelanja dalam beberapa tahun terakhir. Tak tanggung-tanggung koceknya dikeluarkan senilai ratusan juta dolar ke dalam segala hal, mulai dari lukisan Basquiat, jet pribadi, hingga pembayaran uang muka untuk rencananya mengelilingi bulan.
Komentar terakhirnya itu sempat membuat banyak orang bertanya-tanya apakah hari-harinya menguras uang dengan nilai gede-gedean bisa berakhir.
Pada Mei, ia mengumumkan akan menjual koleksi karya seninya termasuk lukisan Andy Warhol di lelang Sotheby. Sebelumnya, pada bulan April, rumah lelang ini juga dikabarkan menjual karya-karya seni yang dimiliki oleh Maezawa, meskipun ia tidak secara terbuka mengakui penjualan itu.
Saham Naik
Selama memimpin, ia mengarahkan investasi Zozo ke arah pengembangan brand pakaian berdasarkan pesanan dan berusaha menarik pelanggan melalui cara-cara inovatif.
Perusahaannya pernah mengirimkan sekitar 3 juta Zozosuit, bodysuit polkadot berbahan spandex yang dapat melakukan pengukuran tubuh sendiri dengan bantuan smartphone. Sayangnya, bisnis ini kemudian ditutup. Zozosuit gagal mendorong pertumbuhan penjualannya.
Sebelum kesepakatan dengan Yahoo Japan dibuat, Maezawa ternyata sempat memintakan pendapat taipan ternama Masayoshi Son. Bos SoftBank Group Corp. ini terang-terangan memuji keberanian Maezawa.
Pascapengumuman, saham Yahoo Japan, yang pemegang saham terbesarnya adalah unit telekomunikasi lokal dari SoftBank Group Corp, naik 2,4 persen di Tokyo, sementara saham Zozo melonjak 13,4 persen.
Mitsushige Akino, seorang pejabat eksekutif di Ichiyoshi Asset Management Co. mengatakan aksi korporasi tersebut menjadi nilai tambah bagi Yahoo Japan dan akan membantu memperluas operasi e-commerce mereka.
“Adapun Zozo akan memperoleh dukungan keuangan yang dibutuhkan untuk usaha baru dan ekspansinya ke luar negeri,” tanbah Akino.
Sebaliknya, saham pesaing ritel online, Rakuten dan Mercari Inc., meluncur. Menurut Masayuki Otani, chief market strategist di Securities Japan Inc., investor di perusahaan-perusahaan itu khawatir bahwa kesepakatan Zozo-Yahoo Japan akan mengintensifkan persaingan.
“Bersama dengan Zozo, (target) mencapai No.1 dalam e-commerce domestik muncul secara realistis dalam jarak yang sangat dekat,” ucap CEO Yahoo Japan Kentaro Kawabe. Perusahaan diyakininya dapat meraih pangsa teratas dalam lima hingga enam tahun ke depan.