Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri perbankan kembali mengatur strategi penghimpunan dana setelah bank mulai melakukan penyesuaian tingkat suku bunga simpanan mengikuti penurunan suku bunga acuan.
Seperti diketahui, Bank Indonesia telah memangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali sejak Juli 2019 lalu menjadi 5,25 persen.
Head of Wealth Management & Client Growht PT Bank Commonwealth Ivan Jaya mengatakan tingkat suku bunga dan special rate perseroan mengalami penurunan yang signifikan dalam 2 bulan terakhir.
Oleh karenanya, perseroan akan tetap berupaya menjaga porsi dana pihak ketiga (DPK) bank dengan baik, hal ini juga dilakukan bank agar tidak terjebak dalam perang suku bunga perbankan.
Apalagi, Ivan menilai, dengan penurunan special rate yang signifikan, akan berdampak bagi sebagian nasabah untuk memindahkan dananya dari deposito ke instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
“Untuk nasabah yang rate-sensitive, memang ada kemungkinan memindahkan dana ke produk yang memberikan imbal hasil yang lebih menarik seperti obligasi pemerintah atau SBN ritel seperti ORI, namun jumlahnya belum tentu besar,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.
Baca Juga
Ivan menyampaikan, perseroan akan berupaya mendorong DPK dengan mengkomunikasikan dan mengenalkan kembali fitur-fitur produk yang sesuai dengan profil segmen nasabah bank.
“Strategi yang akan kami lakukan misalnya dengan menawarkan produk Bonus Saver dengan memberikan bunga setinggi deposito namun menawarkan fleksibilitas dan bebas penalti, sehingga nasabah memiliki peace of mind dalam menempatkan dananya di Commonwealth Bank,” jelas Ivan.
Selain itu, dalam mengimpun dana, perseroan juga memberikan penawaran menarik pada nasabah segmen milenial, seperti dengan menghadirkan program kartu debit yaitu diskon di e-commerce dan buy 1 get 1 free untuk menonton di XXI.
Menurutnya, berbagai program promo yang dilakukan bank tersebut dinilai akan efektif sehingga nasabah akan terus menyediakan dananya di rekening tabungan.
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Hery Gunardi menyampaikan, perseroan hingga saat ini memang belum melakukan perubahan counter rate deposito.
Sedangkan untuk special rate deposito, imbuhnya, telah secara otomatis mengacu kepada suku bunga instrumen moneter 12 bulan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
“Dengan tren penurunan suku bunga pasar saat ini, sangat terbuka kemungkinan bagi Bank Mandiri untuk menyesuaikan suku bunga deposito sampai akhir tahun ini,” tuturnya.
Hery menjelaskan, secara umum perseroan mereview suku bunga simpanan secara reguler dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas bank dan likuiditas pasar.
Selain itu, dalam melakukan penyesuaian suku bunga, perseroan juga mempertimbangkan pergerakan suku bunga pasar, serta menjaga tingkat kompetitif dengan bank pesaing.
Sedangkan dalam menghimpun dana, Hery menambahkan, Bank Mandiri selalu mempertimbangkan kebutuhan likuiditas serta cost of funds sehingga pemberian special rate tetap diberikan secara selektif dengan tingkat bunga sesuai ketentuan yang berlaku.
“Hal tersebut dilakukan sehingga kebutuhan likuiditas bank dapat dipenuhi dengan cost of funds yang tetap terkendali,” jelas Hery.