Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank-Bank Kecil Ikut Pangkas Bunga Spesial Deposito

Bank-bank anggota bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan II memutuskan untuk ikut menurunkan bunga deposito special rate seiring tren yang dilakukan oleh perbankan pada umumnya, kendati hal tersebut berpotensi menurunkan minat masyarakat menempatkan dananya di bank.
Nasabah melakukan transaksi perbankan di Galeri  ATM, di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4/2018)./JIBI-Rachman
Nasabah melakukan transaksi perbankan di Galeri ATM, di Bandung, Jawa Barat, Senin (9/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA — Bank-bank anggota bank umum kelompok usaha (BUKU) I dan II memutuskan untuk ikut menurunkan bunga deposito special rate seiring tren yang dilakukan oleh perbankan pada umumnya, kendati hal tersebut berpotensi menurunkan minat masyarakat menempatkan dananya di bank.

Hal ini dilakukan kalangan perbankan kecil sebab kondisi likuiditas mereka dinilai cukup aman. Salah satu bank yang memilih ikut menurunkan special rate adalah PT Bank Yudha Bhakti Tbk.

Lembaga keuangan ini mengaku akan menyesuaikan rate simpanan berjangka mengikuti penurunan suku bunga acuan yang dilakukan Bank Indonesia (BI) sejak Juli 2019.

Sekretaris Perusahaan Bank Yudha Bhakti Januar Arifin mengatakan bahwa untuk mempertahankan loyalitas nasabah, perseroan akan melakukan pendekatan yang lebih personal kepada nasabah.

Perseroan juga akan mengembangkan produk yang dapat menjawab kebutuhan nasabah yang saat ini tengah gandrung dengan produk pendanaan dan pinjaman berbasis digital.

Penurunan suku bunga simpanan dilakukan Bank Yudha Bhakti lantaran saat ini mereka mengklaim masih memiliki likuiditas yang sehat.

Berdasarkan data per September 2019, rasio dana masyarakat dan pembiayaan Bank Yudha Bhakti (loan-to-deposit ratio/LDR) ada di posisi 93,97%. Sementara itu, ada Rp4,12 triliun dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola bank pada kelompok BUKU I ini.

Jika dibandingkan dengan kuartal II/2019, DPK yang dikelola Bank Yudha Bhakti meningkat 13,18% dari posisi Rp3,64 triliun di akhir Juni 2019.

“Rasio LDR perseroan berada di posisi 93,97% yang mengindikasikan selektif dan kehati-hatian perseroan dalam menyalurkan kredit,” ujar nya kepada Bisnis, Senin (14/10/2019).

Penurunan special rate juga dilakukan PT Bank Artos Indonesia Tbk. Direktur Utama merangkap Sekretaris Perusahaan Bank Artos Deddy Triyana mengatakan bahwa saat ini special rate perusahaannya sudah turun 5 basis poin (bps) mengikuti tren pasar.

Penurunan tingkat suku bunga spesial dilakukan lantaran likuiditas Bank Artos masih terjaga. Deddy mengungkap, hingga akhir September 2019 rasio LDR Bank Artos sekitar 70%, dan dana masyarakat yang dikelola mencapai Rp600 miliar.

“Saat ini kami juga melakukan penyesuaian suku bunga simpanan baik deposito, tabungan dan giro. Tren special rate turun sesuai kondisi pasar. Kami memiliki funding base yang baik dengan loyalitas nasabah tinggi sehingga tak terlalu rentan terhadap perubahan suku bunga,” ujar Deddy kepada Bisnis.

Dihubungi terpisah, Direktur PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara dan Gorontalo (Bank Sulutgo) Welan Palilingan mengungkapkan bahwa penurunan special rate juga dilakukan perusahaannya. Saat ini, Bank Sulutgo telah menurunkan special rate hingga 50 bps, meski posisi LDR ada di angka 99%.

Menurut Welan, Bank Sulutgo saat ini fokus menghimpun dana murah atau current account saving account (CASA) untuk menambah likuiditas. Komposisi CASA Bank Sulutgo hingga akhir September masih sekitar 23%—24% dari total DPK.

Kebijakan penurunan special rate juga dilakukan PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. Direktur Bank Artha Graha Internasional Anas Latief mengungkapkan bahwa penurunan suku bunga spesial telah dilakukan bank anggota BUKU II ini, meski ia enggan mengungkap berapa rasio pengurangan tersebut.

Special rate biasanya kami berikan ke deposan besar tertentu. Kenyataannya di BAG suku bunga turun, dan tingkat LDR kami berkisar kurang lebih 79%,” kata Anas kepada Bisnis.

Berdasarkan data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) per awal Oktober 2019 rata-rata special rate yang diberikan bank pada BUKU I dan II berada di atas rata-rata industri.

Suku bunga spesial kedua kelompok bank ini masing-masing 6,81% dan 7,18%. Sementara itu, rata-rata special rate industri perbankan adalah 6,70%.

Sebagai catatan, LPS baru saja menurunkan tingkat bunga penjaminan menjadi 6,50% untuk simpanan rupiah, dan 2% bagi simpanan dalam bentuk valas.

“Dalam hal nasabah memperoleh bunga di atas LPS rate, maka bank harus menginfokan bahwa simpanan nasabah tersebut tidak dijamin,” ujar Direktur Penanganan Premi Penjaminan LPS Samsu Adi Nugroho kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper