Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mega Tbk. menargetkan penyaluran kredit sindikasi sebesar Rp1 triliun hingga akhir tahun ini. Adapun, penyaluran kredit sindikasi cukup positif hingga kuartal III/2019.
Direktur Kredit Bank Mega Madi Lazuardi menjelaskan, hingga akhir semester I/2019 pembiayaan sindikasi yang disalurkan Bank Mega telah tumbuh 152 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Sementara, secara nilai kredit sindikasi yang sudah disalurkan hingga akhir September 2019 mencapai Rp437 miliar.
“Kontribusi pertumbuhan penyaluran kredit sindikasi berasal dari sektor infrastruktur yaitu proyek jalan tol dan infrastuktur LRT. Realisasi kredit sindikasi sekitar Rp437 miliar atau tumbuh hampir Rp264 miliar selama Kuartal III/2019,” ujar Madi kepada Bisnis, Kamis (17/10).
Bank Mega masih menargetkan penyaluran kredit sindikasi bisa mencapai Rp1 triliun hingga akhir tahun. Untuk mencapai target itu, Bank Mega akan mendorong penyaluran kredit sindikasi di sektor infrastruktur seperti pembangunan jalan tol dan LRT.
Emiten berkode MEGA ini memiliki proyeksi pencairan sindikasi sekitar Rp691 miliar di kuartal akhir tahun ini. Jika target ini terwujud, maka penyaluran kredit sindikasi akan tumbuh 158% pada kuartal IV/2019.
“Pipeline yang mendukung proyeksi pertumbuhan ini adalah penyaluran kredit sindikasi pada sektor infrastruktur khususnya proyek jalan tol dan infrastruktur LRT,” tuturnya.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai kredit sindikasi yang disalurkan lembaga perbankan hingga akhir September mencapai US$5,94 miliar. Nilai ini lebih rendah dibanding pembiayaan sindikasi yang dicairkan pada kuartal sebelumnya yakni US$7,45 miliar