Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Maybank Terkoreksi Jadi Rp1,1 Triliun

Laba PT Bank Maybank Indonesia Tbk. turun 26,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) per September 2019, menjadi Rp1,1 triliun. Sebelumnya, atau pada kuartal II/2019, laba bank juga tercatat turun lebih dari 20% dibandingkan dengan capaian tahun lalu. 
Nasabah beraktivitas di salah satu gerai anjungan tunai mandiri (ATM) Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Nasabah beraktivitas di salah satu gerai anjungan tunai mandiri (ATM) Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Laba PT Bank Maybank Indonesia Tbk. turun 26,7% secara tahunan (year-on-year/yoy) per September 2019, menjadi Rp1,1 triliun. Sebelumnya, atau pada kuartal II/2019, laba bank juga tercatat turun lebih dari 20% dibandingkan dengan capaian tahun lalu. 

Head Corporatate Communication Maybank Indonesia Esti Nugraheni mengatakan bahwa selain itu laba perusahaan menurun karena adanya peningkatan provisi.

“Bank menempuh langkah konservatif dalam melakukan pencadangan kredit untuk beberapa portofolio pada segmen komersial dan korporat yang terdampak oleh melemahnya kinerja keuangan perusahaan,” katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (29/10/2019).

Bank meningkatkan provisi kerugian kredit (loan loss provision) sebesar 59,4% menjadi Rp1,6 triliun per September 2019.  Provisi ini terutama disebabkan oleh beberapa nasabah komersial dan korporat.

Bank terus menempuh langkah proaktif untuk mendukung nasabah dalam menghadapi tantangan dan menjaga postur risikonya guna menjaga kualitas aset.  Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) kotor Maybank sendiri turun tipis, dari 2,6% menjadi 2,7% per September 2019.

Sebelumnya Direktur Manajemen Risiko Maybank Indonesia Effendi menjelaskan bahwa beberapa debitur tengah mengalami kesulitan keuangan. Pasalnya ekspansi yang dilakukan pada tahun lalu tidak terserap sepenuhnya oleh pasar.

Kualitas kredit beberapa debitur pun memburuk. Perusahaan yang sebelumnya berstatus kolektibilitas dua tahun lalu atau special mention loan (SML) turun menjadi NPL pada kuartal kedua tahun ini.

Hal itu pun sempat berdampak pada naiknya NPL bank secara individu menjadi 3,22% per Juni 2019. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan Juni 2018, 2,93%. Bank memperkirakan rasio NPL hingga akhir tahun bisa ditahan sekitar 3%.

Selain peningkatan cadangan, laba bersih bank juga tertekan oleh marjin bunga bersih yang turun 27 basis poin (bps) menjadi 5,0% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Merosotnya margin bunga bersih membuat pendapatan bunga bersih hanya meningkat tipis, atau 1,4% yoy menjadi Rp6,1 triliun. Namun profitabilitas bank disokong oleh pertumbuhan pendapatan non bunga sebesar23,2% yoy menjadi Rp1,9 triliun.

Akan tetapi marjin bunga bersih per September 2019 lebih tinggi 14 bps apabila dibandingkan dengan posisi Juni 2019, yakni 4,8%. Hal ini merupakan upaya berkelanjutan bank dalam meningkatkan imbal hasil kredit dan mengurangi biaya dana. 

Bank juga berhasil mengurangi kelebihan likuiditas dan biaya dana yang tinggi pada semester satu yang merupakan langkah aktif untuk memastikan likuiditas yang cukup dalam memitigasi semua risiko yang tidak terduga selama dan sesudah pemilu. 

Maybank pada kuartal ketiga tahun ini menjaga rentabilitas di tengah tekanan pencadangan dengan mengendalikan biaya overhead. Bank menjaga biaya tidak naik terlampau tinggi, atau 8,4% menjadi Rp4,9 triliun.

Biaya ini termasuk insentif yang dibayarkan untuk simpanan mudharabah yang tumbuh 107,8%.  “Di luar biaya insentif tersebut, biaya operasional relatif sama hanya meningkat 0,7% hingga September 2019,” kata Esti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper