Bisnis.com, JAKARTA - Pengembangan infrastruktur teknologi informasi oleh industri perbankan harus terus digalakkan. Dengan begitu bank dapat semakin memperluas dan memperkuat kinerja di era digitalisasi.
Kebutuhan infrastruktur IT yang kuat sudah disadari sejumlah bank. PT Bank OCBC NISP Tbk. misalnya, berkomitmen meningkatkan eksposur modal untuk pengembangan IT hingga 50 persen pada 2020.
Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, alokasi modal infrastruktur IT tersebut akan digunakan perseroan untuk memperkuat sistem dan membangun antarmuka pemrograman aplikasi (application programming interface/API).
OCBC NISP diperkirakan akan segera merilis aplikasi banking mobile khusus untuk bisnis. Saat ini, perseroan telah memiliki layanan digital banking untuk nasabah ritel yang bernama ONe Mobile.
“[Eksposur modal IT] 2019 dibandingkan sebelumnya naik tapi enggak seperti yang kami perkirakan. Tahun depan harusnya naik cukup besar, hampir 50 persen naiknya,” ujar Parwati, Jumat (6/12/2019).
Menurut Parwati, sejauh ini OCBC NISP terbantu dengan pengembangan layanan digital banking yang sudah dilakukan. Manfaat dirasakan bank anggota BUKU III ini terutama dalam hal penambahan nasabah dan dana murah.
Head of Strategy and Innovation OCBC NISP Ka Jit menjelaskan, sejak layanan mobile banking perseroan aktif di awal 2018 lalu sudah ada migrasi transaksi digital nasabah perseroan dalam jumlah besar. Jumlah nasabah OCBC NISP yang aktif bertransaksi melalui layanan ONe Mobile naik 2 kali lipat dalam setahun terakhir.
Tak hanya itu, kehadiran layanan mobile banking juga diakui berperan penting dalam pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) OCBC NISP. Sebagai catatan, hingga September 2019 nilai DPK perseroan tumbuh 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp132 triliun.
“Itu perannya sangat besar. Jadi sekarang pertumbuhan funding kami kan double digit yang tidak lepas dari peran mobile banking. Jika nasabah butuh dana, mau beli mata uang apa saja bisa, mau investasi apa saja bisa, dan sangat mudah sehingga mereka lebih nyaman memindahkan dananya dan semakin lama saldonya semakin meningkat,” ujar Parwati.
Ke depan, OCBC NISP berencana mengembangkan layanan digital banking untuk pebisnis nonritel. Menurut Parwati, saat ini sudah banyak kebutuhan bisnis yang diinginkan nasabah agar dapat diurus secara mobile.
OCBC NISP juga baru saja meluncurkan layanan perencanaan keuangan berbasis chatdesk. Sementara layanan tersebut baru dapat diakses melalui laman resmi perseroan, ke depannya OCBC menjanjikan adanya integrasi layanan untuk mobile banking.