Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Permata Syariah Pasang Target Pertumbuhan Pembiayaan 15 Persen

Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk. menargetkan pertumbuhan pembiayaan tahun 2020 mencapai 15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Head of Mortgage Business Bank Permata Maya Dewi dan Direktur Perbankan Syariah Bank Permata Herwin Bustaman di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (23/12)./Bisnis-Lalu Rahadian
Head of Mortgage Business Bank Permata Maya Dewi dan Direktur Perbankan Syariah Bank Permata Herwin Bustaman di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (23/12)./Bisnis-Lalu Rahadian

Bisnis.com, JAKARTA - Unit Usaha Syariah PT Bank Permata Tbk. menargetkan pertumbuhan pembiayaan tahun 2020 mencapai 15 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Target yang dicanangkan Bank Permata Syariah ini lebih tinggi dari proyeksi pertumbuhan kredit otoritas. Sebagai catatan, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso telah menyebut bahwa pertumbuhan kredit industri perbankan diproyeksi mencapai 11 persen-13 persen pada 2020.

“Kami masih optimis lah. Kami optimis bisa 10 persen-15 persen pendorongnya karena kan dari KPR sudah ada produk baru, kami mulai masuk ke komersial dan korporasi yang akan jadi engine growth kami,” ujar Direktur Perbankan Syariah Bank Permata Herwin Bustaman di kawasan Senayan, Jakarta, Senin (23/12/2019).

Berdasarkan laporan kinerja perseroan, hingga kuartal III/2019 nilai pembiayaan yang sudah disalurkan Bank Permata Syariah mencapai Rp14,6 triliun. Herwin menyebut pertumbuhan pembiayaan syariah sepanjang 2019 tidak akan signifikan karena sejumlah faktor.

Pertama, dampak dirasakan pascaterbitnya Peraturan OJK Nomor 35/POJK.05/2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan. Beleid ini memungkinkan perusahaan multifinance memberi uang muka (DP) hingga nol persen bagi calon debitur.

Menurut Herwin, terbitnya aturan ini menggerus penyaluran pembiayaan Permata Syariah melalui joint financing. Alasannya, perusahaan multifinance banyak yang akhirnya beralih mitra ke bank konvensional karena tingkat bunga yang dibebankan sama saja dengan syariah.

Joint financing itu signifikan, kami mungkin asalnya dari yang 30 persen [pembiayaan berasal dari joint financing] turun sekarang tinggal 10 persen,” ujarnya.

Untuk mencapai target 2020, Permata Syariah berencana fokus menyalurkan pembiayaan ke sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM/SME), komersial, serta korporasi. Khusus untuk pembiayaan korporasi, Permata Syariah menargetkan calon debitur berasal dari BUMN atau perusahaan mitra papan atas.

“[Target 2020] pembiayaan dari ritel 40 persen, SME 15 persen, komersial 15 persen-20 persen dan sisanya korporasi. Saat ini [rasio pembiayaan ritel] masih 60 persen. Jadi kami akan pacu pertumbuhan darii SME, komersial, dan korporasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lalu Rahadian
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper