Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan asal Korea APRO Financial Co., Ltd menambah porsi kepemilikan pada PT Bank Oke Indonesia Tbk.
Penambahan ini terungkap dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin (6/1/2020). Porsi saham yang dimiliki Apro Financial di Bank Oke Indonesia meningkat rasionya dari 91,33% menjadi 93,66%.
Penambahan terjadi setelah Apro Financial membeli 2,37 miliar lembar saham Bank Oke. Tiap saham tercatat bernilai Rp197.
Dikutip dari laman resmi Bank Oke, Apro Financial adalah perusahaan pembiayaan dari Korea Selatan yang fokus di sektor pembiayaan konsumer.
Perusahaan ini didirikan pada 1999 sebagai dan diakuisisi J & K Capital pada tahun 2004 dan menjadi APLO FC Group. Kemudian berubah namanya menjadi A & P Financial pada 2007. Setelah itu A & P Financial diperluas ke China dan Polandia dan selanjutnya menjadi APRO Financial Co. Ltd di 2014.
Bank Oke tercatat memiliki modal inti sebesar Rp1,40 triliun per September 2019. Jumlah modal inti perseroan melonjak drastis secara tahunan pasca mereka melakukan merger dengan PT Bank Dinar Indonesia Tbk.
Secara kinerja, hingga kuartal III/2019 Bank Oke mencatat rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross sebesar 3,50%. Rasio NPL gross ini tumbuh 18 basis poin (bps) secara tahunan (year-on-year/yoy).
Bank Oke juga berhasil mencatat laba bersih hingga Rp5,63 miliar pada periode yang sama. Jumlah laba bersih yang diraup perseroan tersebut turun 22,45% secara yoy.
Pada periode yang sama Bank Oke juga mencatat kenaikan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) dari 4,28% menjadi 5,70% per September 2019.