Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Oke (DNAR) Bidik Kredit Tumbuh 10% YoY, Begini Strateginya

Bank Oke atau OK Bank pada tahun ini menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan dengan 2024
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P
Pekerja melakukan perawatan gedung di dekat logo Bank Oke Indonesia di Jakarta, Jumat (12/11/2021). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR) menyiapkan berbagai strategi untuk mendongkrak kinerja serta merealisasikan target tahun ini. Sejumlah segmen pun menjadi fokus perusahaan dalam menyalurkan kredit.

Direktur Kepatuhan Bank Oke Indonesia Efdinal Alamsyah mengatakan OK Bank tahun ini menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 10% lebih tinggi dibandingkan dengan 2024, dengan fokus penyaluran kredit mulai dari segmen korporasi hingga UMKM.

“Tahun ini, OK Bank menargetkan pertumbuhan kredit sekitar 10% dibandingkan dengan 2024. Segmen yang menjadi fokus penyaluran kredit adalah korporasi, ritel, dan usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM],” kata Efdinal kepada Bisnis, baru-baru ini.

Terkait dengan upaya menjaga pertumbuhan laba bersih, lanjut Efdinal, OK Bank telah merencanakan beberapa strategi. Pertama, penguatan platform digital dengan melanjutkan investasi di bidang teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional, aksesibilitas layanan, dan customer experience.

Kedua, diversifikasi produk dan portofolio kredit. Dalam hal ini, jelasnya, perusahaan fokus pada sektor-sektor dengan risiko yang dianggap lebih rendah untuk menjaga kualitas aset.

Ketiga, pemeliharaan rasio kredit bermasalah (NPL) yang rendah. Efnaldi mengatakan Ok Bank melakukan evaluasi kredit yang ketat dan pengelolaan kredit bermasalah secara efektif terkait dengan pemeliharaan rasio NPL.

Keempat, perusahaan tersebut juga bakal meningkatkan pendapatan non-bunga dan melakukan efisiensi operasional.   

Saat ditanya mengenai pembagian dividen dari kinerja 2024, Efdinal tidak berkomentar banyak. Dia hanya mengatakan hal tersebut akan tergantung dari keputusan pemegang saham pada RUPST yang akan diadakan pada Mei 2025.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper