Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Usaha Kecil Bank Panin Melorot

Pada tahun ini Bank Panin secara konservatif mengincar pertumbuhan kredit komersial. Bank mengincar portofolio kredit naik, meskipun secara persentase tidak menyentuh dua digit.
Aktivitas Layanan nasabah di kantor cabang Bank Panin, di Jakarta, Jumat (5/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Aktivitas Layanan nasabah di kantor cabang Bank Panin, di Jakarta, Jumat (5/7/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pan Indonesia Tbk. membukukan kredit komersial sebesar Rp50,3 triliun sepanjang 2019, atau turun 6,31% secara tahunan (year-on-year/yoy). Kredit komersial termasuk di dalamnya pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah.

Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan bahwa pada tahun lalu penurunan kredit komersial disebabkan oleh roda ekonomi yang bergerak lebih lambat. Korporasi dan juga sektor UMKM pun ikut merasakan perlambatan tersebut.

“Kondisi perekonomian memengaruhi semua sektor,” katanya kepada Bisnis, Selasa (14/1/2020).

Pada tahun ini Bank Panin secara konservatif mengincar pertumbuhan kredit komersial. Bank mengincar portofolio kredit naik, meskipun secara persentase tidak menyentuh dua digit.

Adapun kredit UMKM Bank Panin telah merosot sejak kuartal ketiga tahun lalu. Berdasarkan laporan publikasi, per September 2019, portofolionya sebesar Rp30,9 triliun atau turun 3,6% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Sementara itu, berdasarkan data Bank Indonesia, per November 2019, industri perbankan mencatat kredit UMKM tumbuh 9,2% yoy menjadi Rp1.044,8 triliun.

Realisasi pertumbuhan menjelang tutup buku tersebut melambat signifikan dibandingkan dengan capaian tiga kuartal sebelumnya. Sepanjang triwulan pertama hingga ketiga 2019, kredit UMKM, secara berurutan naik 11,4% yoy, 11,6% yoy, dan 12,3% yoy.

Perlambatan kredit UMKM utamanya terjadi pada skala usaha menengah, di mana per November 2019 hanya tumbuh 6,0% yoy. Padahal kuartal III/2019 masih membukukan pertumbuhan dua digit, atau 10,7% yoy.

Pada periode yang sama, kredit usaha mikro dan kecil masih membukukan pertumbuhan dua digit, atau masing-masing, 12,4% yoy dan 11,2% yoy. Namun, kedua segmen ini juga membukukan perlambatan dibandingkan dengan kuartal-kuartal sebelumnya.

Mengutip data BI, berdasarkan jenis penggunaan, kredit investasi mencatat perlambatan paling signifikan. Pertumbuhan tahunan per November terpaut jauh dengan capaian kuartal III, atau dari 10,0% yoy menjadi 5,6% yoy.

Kontras, kredit terkait kegiatan investasi justru menguat. Per November 2019, kredit UMKM bertenor panjang ini naik 20,1% yoy atau merupakan pertumbuhan tertinggi selama 2 tahun terakhir.

Laju pertumbuhan kredit investasi tersebut tidak cukup kuat memberikan akselerasi terhadap pertumbuhan portofolio pembiayaan UMKM. Pasalnya jenis kredit tersebut, secara komposisi hanya menyumbang 26,9%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper