Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Mayapada International Tbk. mengklaim nilai kredit tertunda (undisbursed loan) perseroan sepanjang 2019 tidak banyak berubah dari perolehan setahun sebelumnya. Tahun ini pun diperkirakan nilainya stabil.
Presiden Direktur Bank Mayapada Haryono Tjahrijadi mengatakan nilai kredit tertunda perseroan sepanjang 2019 hanya sekitar 3 persen hingga 4 persen dari total portofolio. Raihan tersebut sama dengan jumlah kredit tertunda Bank Mayapada sepanjang 2018.
“Proyeksinya kurang lebih sama untuk tahun 2020 ini,” ujar Haryono kepada Bisnis, Kamis (30/1).
Berdasarkan laporan kinerja perseroan, pada 2018 nilai undisbursed loan Bank Mayapada mencapai Rp2,41 triliun. Pada saat yang sama, bank swasta ini menyalurkan kredit senilai Rp65,66 triliun.
Haryono mengungkapkan sepanjang tahun lalu penyaluran kredit Bank Mayapada mencapai kisaran Rp70 triliun atau tumbuh sekitar 6,60 persen secara tahunan (y-o-y). Jika dihitung, maka besaran kredit tertunda Bank Mayapada di 2019 sekitar Rp2,1 triliun-Rp2,8 triliun.
“[Pendorong kredit tertunda] hampir di semua sektor, tetapi portofolio kami kebanyakan modal kerja perdagangan,” tuturnya.
Emiten berkode MAYA ini menduga banyak debitur yang menunda pencairan kredit sepanjang 2019 lantaran terpengaruh fluktuasi kondisi perekonomian dan politik global. Situasi tahun ini diharapkan membaik.