Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Jatuh Tempo, IMFI dan Adira Andalkan Kas Internal

Belum pulihnya permintaan pembiayaan kendaraan membuat sejumlah perusahaan memilih melunasi obligasi jatuh tempo.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Indomobil Finance Indonesia (IMFI) dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) mengandalkan kas internal untuk melunasi obligasi jatuh tempo dalam waktu dekat. 

CEO IMFI Gunawan Effendi menyatakan pihaknya tengah menyiapkan dana internal untuk membayar obligasi jatuh tempo ini. Dana yang digunakan berasal dari pembayaran angsuran oleh konsumen.
 
"IMFI akan melunasi obligasi dengan dana hasil penerimaan angsuran konsumen, selain itu IMFI masih memiliki banyak fasilitas kredit dari perbankan," ujar CEO IMFI Gunawan Effendi kepada Bisnis, Rabu (12/2/2020).

IMFI tercatat memiliki dua obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat. Obligasi ini pertama pada 16 Maret 2020 senilai Rp464 milyar, dan 23 Maret 2020 senilai Rp51 milyar.
 
 Sementara untuk kebutuhan pembiayaan tahun ini, Gunawan menyebutkan pihaknya tetap mempertimbangkan menerbitkan kembali obligasi. Selain persoalan kebutuhan, pihaknya harus memastikan sumber pendanaan obligasi lebih menarik dibandingkan dengan sindikasi pembiayaan dari perbankan. 

Sementara itu Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila menjelaskan untuk obligasi jatuh tempo pihaknya sudah menyiapkan dana tunai dari internal . 
 
"[Dana] pembayaran obligasi berasal dari internal cash yang asalnya dari pembayaran cicilan nasabah," ujarnya.
 
Adira Finance tercatat memiliki sejumlah obligasi yang akan jatuh tempo pada semester I/2020. Rinciannya pada 3 Februari 2020 lalu senilai Rp232 milyar, 22 Maret 2020 senilai Rp860 milyar, 21 April 2020 senilai Rp80 milyar, 26 April 2020 senilai Rp1,1 triliun, dan 30 Juni 2020 senilai Rp238 milyar.
 
Made menyebutkan untuk kebutuhan pembiayaan modal kerja tahun ini, emiten dengan kode ticker ADMF ini tetap mempertimbangkan penerbitan kembali obligasi. Meski begitu, sebelum penghimpunan dana dari bursa dilakukan pihaknya terlebih dahulu mengkaji kondisi pasar. Baik dari sumber pendanaan lainnya, maupun kebutuhan modal kerja pada tahun berjalan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper