Bisnis.com, JAKARTA – Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. membukukan laba komprehensif tahun berjalan senilai Rp255,83 miliar pada 2019. Nilai itu melampaui raihan laba bersih bank bersandi saham BBTN sebesar Rp209,26 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan 2019 yang dipublikasikan di laman IDX pada Sabtu (15/2/2020), UUS Bank BTN membukukan pendapatan setelah distribusi bagi hasil senilai Rp1,04 triliun, terkoreksi tipis 2,34 persen year on year (yoy) dari 2018 sebesar Rp1,07 triliun.
Laba operasional mencapai Rp238,71 miliar pada 2019, turun 26,63 persen yoy dari sebelumnya Rp325,38 miliar. Namun, laba tahun berjalan masih meningkat ke Rp238,46 miliar dari perolehan 2018 senilai Rp215,77 miliar.
Baca Juga
Total laba komprehensif tahun berjalan mencapai Rp255,83 miliar. Nilai itu tumbuh 22,62 persen yoy dari 2018 sebesar Rp208,64 miliar. Uniknya, perolehan laba UUS melampaui laba bersih induknya Bank BTN.
Perolehan laba bersih BTN pada 2019 mencapai Rp209,26 miliar. Nilai itu merosot dalam 92,55 persen yoy dari 2018 senilai Rp2,81 triliun. Laba bersih per saham pun terkoreksi menuju Rp20 dari sebelumnya Rp265.
Sementara itu, jumlah akvita dan pasiva UUS BTN mencapai Rp28,38 triliun pada 2019, turun tipis dari sebelumnya Rp28,39 triliun.
Total saldo rata-rata distribusi bagi hasil senilai Rp21,18 triliun, pendapatan yang harus dibagi hasil Rp229,7 miliar, serta bonus dan bagi hasil Rp31,16 miliar.