Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Mulai Bagi Dividen 27 Februari 2020

Berdasarkan RUPST yang digelar pada Rabu (19/2/2020), Bank Mandiri memutuskan untuk menebar dividen senilai Rp16,49 triliun atau 60 persen dari laba bersih 2019.
Jajaran Direksi Bank Mandiri saat konferensi pers RUPST 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020)/Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini
Jajaran Direksi Bank Mandiri saat konferensi pers RUPST 2020 di Jakarta, Rabu (19/2/2020)/Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mulai membagikan dividen kepada para pemegang saham mulai periode cum-date 27 Februari 2020 hingga paling lambat 20 Maret 2020.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Silvano Winston Rumantir mengatakan perseroan akan membagikan dividen sesuai dengan ketentuan yang paling lama selama 30 hari setelah cum-date.

Berdasarkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (19/2/2020) emiten dengan kode saham BMRI ini memutuskan membagikan dividen senilai Rp16,49 triliun atau 60 persen dari laba bersih 2019.

Menurutnya, peningkatan share value dari semula 45% pada tahun lalu menjadi 60% pada tahun ini sudah mempertimbangkan sejumlah faktor yang mengakomodir kepentingan semua stakeholder. Kapitalisasi BMRI dinilai masih aman meskipun ada peningkatan porsi pembagian dividen.

"Jawaban singkatnya masih aman, pertumbuhan kredit kami perhatikan. DPK dan ruangan pertumbuhan bisnis termasuk kredit di sesuai dengan analyst meeting," katanya dalam konferensi pers RUPST Bank Mandiri, Rabu (19/2/2020).

Silvano mengatakan perseroan juga berusaha mencapai target return on equity (ROE) pada tahun ini yang sebesar 16 persen. Bank Mandiri berupaya agar tidak terjadi market disruption.

Selain itu, pembagian dividen juga sudah menyesuaikan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 72 tentang Pengakuan Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan.

"Modal kami akhir 2019 realisasi Rp194 triliun dengan dividen yang sudah kami declare tadi, kami berkomitmen menjaga capital kami di atas 18 persen," katanya.

Adapun, laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi tercatat senilai Rp27,5 triliun atau tumbuh 9,9 persen dibandingkan dengan tahun lalu (year on year/yoy).

Pencapaian tersebut didukung oleh pertumbuhan kredit konsolidasi yang tumbuh sebesar 10,7 persen menjadi Rp907,5 triliun pada akhir tahun lalu. Dari penyaluran kredit tersebut, perseroan berhasil mencatat pendapatan bunga bersih sebesar Rp59,4 triliun, naik 8,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Aset perseroan pun terkerek naik 9,65 persen menjadi Rp1.318,2 triliun pada akhir tahun lalu

Bank Mandiri juga mampu memperbaiki kualitas kredit yang disalurkan sehingga rasio NPL gross turun 42 basis poin menjadi 2,33 persen dibandingkan dengan Desember tahun lalu. Dampaknya, biaya Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) pun turun 14,9 persen yoy menjadi Rp12,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper