Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bosowa dan Kookmin Berebut Pemegang Saham Pengendali di Bukopin (BBKP)

Saat ini pemegang saham di Bank Bukopin tidak ada yang menggenggam di atas 25 persen.
Karyawati melayani nasabah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati melayani nasabah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Teka-teki pemegang saham pengendali (PSP) PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) selanjutnya masih berlanjut.

Komisaris Utama Independen Bank Bukopin Mustafa Abubakar mengungkapkan bahwa kedua pemegang saham mayoritas saat ini memiliki kemampuan finansial yang sama kuat untuk menjadi PSP.

"Untuk penawaran umum tebatas ke-5, semua masih sesuai jadwal. Kami terus berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan. Semua sudah comply 100 persen. Kedua pemegang saham sama-sama kuat. Pokoknya PSP kali ini tidak hanya menyuntikkan modal tetapi akan melebihi batas minimum 25 persen," katanya, usai RUPS-LB Bank Bukopin, Kamis (20/2/2020).

Berdasarkan catatan Bisnis, RUPSLB kali ini diselenggarakan pasca Koperasi Pegawai Bulog Seluruh Indonesia (Kopelindo) melepas 720 juta sahamnya awal bulan ini. Pelepasan ini membuat porsi kepemilikan Kopelindo di BBKP turun dari 11,51 persen menjadi 5,259 persen.

Penurunan porsi kepemilikan Kopelindo di Bank Bukopin tidak mempengaruhi sebaran saham pemegang saham lain. PT Bosowa Corporindo hingga kini masih tercatat sebagai pemegang saham pengendali (PSP) dengan porsi kepemilikan 23,39 persen saham.

Selain Bosowa, ada Kookmin Bank Co. Ltd. yang memiliki 22 persen saham dan Negara Republik Indonesia 8,92 persen. Sementara porsi kepemilikan saham publik meningkat dari 34,18 persen menjadi 40,21 persen pasca Kopelindo melego sahamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper