Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Properti dan Otomotif Masih Dominasi Premi Asuransi Umum

Asuransi properti di 2019 lalu masih memberikan kontribusi premi terbesar yaitu Rp20,88 triliun atau naik 9,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp19,03 triliun,
Karyawan melintasi logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melintasi logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Jakarta, Selasa (11/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan sepanjang 2019 lalu pendapatan premi industri asuransi umum masih ditopang dari lini usaha asuransi properti, dan disusul asuransi otomotif.

Sementara itu Wakil Ketua Bidang Riset, Statistik, Analisa, IT, dan Aktuaria AAUI Trinita Situmeang menjelaskan premi asuransi properti tercatat naik 9,7 persen pada tahun lalu.

"Asuransi properti di 2019 lalu masih memberikan kontribusi premi terbesar yaitu Rp20,88 triliun atau naik 9,7% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp19,03 triliun," ujarnya Jumat (21/2/2020).

Pertumbuhan ini menurut dia sejalan dengan kinerja sektor properti nasional yang tumbuh moderat di tengah berbagai tekanan pasar.

Lini penopang premi terbesar kedua menurut AAUI, yaitu masih dari industri otomotif. Tercatat premi yang diraih mencapai Rp18,73 triliun atau hanya tumbuh tipis sebesar 0,3 persen dibandingkan 2018 yang senilai Rp18,67 triliun.

Penyebab kondisi ini kenaikan premi yang hanya senilai Rp57 miliar ini, didorong oleh pelemahan penjualan mobil yang turun 11 persen secara tahunan, sedangkan penjualan motor hanya tumbuh 2 persen.

"Premi dari otomotif memang hanya dari mobil baru dan perpanjangan, sedangkan industri [otomotif] belum berani mematok pertumbuhan, begitu kondisinya [di asuransi]," ujarnya.

Adapun sepanjang 2019 lalu, AAUI mencatat pendapatan premi asuransi umum mencapai Rp79,7 triliun atau naik 14,1% dibandingkan 2018 yang senilai Rp69,9 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Editor : Hafiyyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper