Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yield Obligasi Turun, Asuransi Jiwa Lirik SBN

AAJI menilai bahwa industri asuransi jiwa berpotensi meningkatkan investasi ke Surat Berharga Negara atau SBN di tengah penurunan imbal hasil obligasi.

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia atau AAJI menilai bahwa industri asuransi jiwa berpotensi meningkatkan investasi ke Surat Berharga Negara atau SBN di tengah penurunan imbal hasil obligasi.

Direktur Eksekutif AAJI Togar Pasaribu menjelaskan bahwa hal tersebut dapat terjadi karena kondisi pasar saham yang sedang tertekan. Meskipun sama-sama sedang menurun kinerjanya, SBN dinilai masih menjadi opsi yang lebih baik bagi asuransi jiwa.

"Kalau logikanya sih akan ada peningkatan investasi di SBN, ditambah lagi situasi pasar saham yang lagi tertekan. Pertimbangannya tidak semata-mata yield [obligasi yang turun], tapi juga kecenderungan indeks harga saham gabungan [IHSG] yang turun," ujar Togar kepada Bisnis, Minggu (23/2/2020).

Menurut dia, asuransi jiwa akan selalu mempertimbangkan investasi jangka panjang, mengingat sejumlah produk memiliki masa proteksi jangka panjang. Namun, dalam kondisi seperti ini, asuransi jiwa akan melakukan penyesuaian portofolio untuk keperluan jangka pendek.

"Dalam situasi saat ini biasanya akan switch ke save heaven, seperti emas. Cuma harga emas juga lagi tinggi [sehingga SBN menjadi pilihan]," ujarnya.

Berdasarkan statistik perasuransian Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investasi asuransi jiwa di instrumen obligasi mencapai Rp101,8 triliun pada 2019. Jumlah tersebut mencakup 20,85% dari total investasi industri pada tahun lalu senilai Rp488,1 triliun.

Industri asuransi jiwa menanamkan investasi Rp74,2 triliun di SBN Republik Indonesia pada 2019 atau sekitar 15,2% dari total investasi. Selain itu, pada tahun lalu terdapat pula investasi di obligasi korporasi senilai Rp27,3 triliun (5,5%) dan SBN yang diterbikan oleh negara selain RI senilai Rp245,1 miliar (0,05%).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper