Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) menargetkan dapat menerbitkan green sukuk untuk mendukung pertumbuhan bisnis unit usaha syariah (UUS) perseroan.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan sukuk hijau tersebut ditargetkan senilai Rp4 triliun. Sedangkan penerbitan dilakukan secara berseri dalam jangka waktu 3 tahun.
"Kami sedang bekerja sama dengan pihak asing untuk menerbitkan green sukuk. Yang menarik, kalau jadi, sebagian sudah ditarik, kami jadi bank syariah pertama yang menerbitkan green sukuk di Indonesia," katanya pada Jumat, (28/2/2020).
Sukuk hijau atau green sukuk merupakan model pembiayaan berbasis surat utang syariah dengan target proyek-proyek yang berbasiskan lingkungan. Pandji menyampaikan, rencana penerbitan green sukuk telah tercantum dalam rencana bisnis bank (RBB) 2020.
CIMB Niaga juga tengah merancang penerbitan melanjutkan penerbitan sukuk mudharabah sebesar Rp1 triliun. Surat utang ini merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) I Bank CIMB Niaga dengan total target dana sebesar Rp4 triliun.
"Rencana sukuk di kuartal I/2020, sedang dalam penawaran. Hari ini selesai dan akan ditutup. Kami mau lihat dulu hasilnya bagaimana, karena menerbitkan sukuk lebih untuk memperkenalkan CIMB Niaga memiliki produk sukuk juga," jelas Pandji.
Sebagai gambaran, CIMB Niaga Syariah mencatatkan kinerja yang baik pada 2019. Laba bersih pada 2019 tercatat sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 63,7 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Perseroan juga berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp33,1 triliun, tumbuh 24,9 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Komposisi pembiayaan terbesar disumbang oleh segmen business banking yang tercatat sebesar Rp19,4 triliun. Sementara, pembiayaan segmen consumer banking mencapai Rp13,7 triliun.
Dari sisi pendanaan, sepanjang 2019 CIMB Niaga Syariah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp32,6 triliun, atau tumbuh 37,5 persen yoy dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp23,7 triliun.