Bisnis.com, JAKARTA - Utang luar negeri (ULN) Indonesia per Januari 2020 tercatat tumbuh melambat akibat sektor swasta yang mengerem utang valas.
Pada akhir bulan tersebut, posisi ULN Indonesia tercatat sebesar US$410,8 miliar yang terdiri dari ULN sektor publik sebesar US$ 207,9 miliar dan sektor swasta US$203 miliar.
Secara keseluruhan, ULN Indonesia tumbuh melambat 7,5% (yoy), lebih lambat dari Desember 2019 dimana ULN Indonesia tumbuh 7,7% (yoy).
Perlambatan ini terutama disebabkan oleh ULN swasta yang tumbuh lambat di angka 5,8% (yoy), lebih lambat dari Desember 2019 dimana ULN masih mampu tumbuh 6,5% (yoy).
ULN pemerintah per Januari 2020 tercatat mencapai US$204,9 miliar atau tumbuh 9,5% (yoy). Pertumbuhan ini didominasi oleh arus dana investor asing pada surat berharga negara (SBN) baik domestik maupun global.
Posisi SBN global pada Januari 2020 tumbuh US$2,7 miliar atau tumbuh 8,1% (yoy), sedangkan SBN domestik meningkat US$2,4 miliar atau 21,9% (yoy).
Secara keseluruhan, postur ULN Indonesia dinilai masih aman dimana rasio ILN terhadap PDB per Januari 2020 masih di angka 36%. Secara keseluruhan, ULN Indonesia masih didominasi oleh utang jangka panjang dengan porsi mencapai 89,3% dari keseluruhan ULN.