Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swasta Ngerem Kredit Valas, Utang Luar Negeri Januari Melambat

Secara keseluruhan, ULN Indonesia tumbuh melambat 7,5% (yoy), lebih lambat dari Desember 2019 dimana ULN Indonesia tumbuh 7,7% (yoy).
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019). - ANTARA/Puspa Perwitasari
Seorang pembeli menghitung uang Dolar Amerika Serikat yang ditukarnya di gerai penukaran valuta asing, Jakarta, Senin (15/7/2019). - ANTARA/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA - Utang luar negeri (ULN) Indonesia per Januari 2020 tercatat tumbuh melambat akibat sektor swasta yang mengerem utang valas.

Pada akhir bulan tersebut, posisi ULN Indonesia tercatat sebesar US$410,8 miliar yang terdiri dari ULN sektor publik sebesar US$ 207,9 miliar dan sektor swasta US$203 miliar.

Secara keseluruhan, ULN Indonesia tumbuh melambat 7,5% (yoy), lebih lambat dari Desember 2019 dimana ULN Indonesia tumbuh 7,7% (yoy).

Perlambatan ini terutama disebabkan oleh ULN swasta yang tumbuh lambat di angka 5,8% (yoy), lebih lambat dari Desember 2019 dimana ULN masih mampu tumbuh 6,5% (yoy).

ULN pemerintah per Januari 2020 tercatat mencapai US$204,9 miliar atau tumbuh 9,5% (yoy). Pertumbuhan ini didominasi oleh arus dana investor asing pada surat berharga negara (SBN) baik domestik maupun global.

Posisi SBN global pada Januari 2020 tumbuh US$2,7 miliar atau tumbuh 8,1% (yoy), sedangkan SBN domestik meningkat US$2,4 miliar atau 21,9% (yoy).

Secara keseluruhan, postur ULN Indonesia dinilai masih aman dimana rasio ILN terhadap PDB per Januari 2020 masih di angka 36%. Secara keseluruhan, ULN Indonesia masih didominasi oleh utang jangka panjang dengan porsi mencapai 89,3% dari keseluruhan ULN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper