Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perusahaan Fintech Cashlez Targetkan IPO April 2020

PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk atau Cashlez akan melepas sebanyak  300 juta saham biasa atau sebanyak-banyaknya 20,298 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan di bidang teknologi finansial (tekfin) PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk atau Cashlez siap melakukan penawaran saham perdana (initial public offering/IPO).

Berdasarkan keterangan persnya pada Senin (16/3/2020), Cashlez akan melepas sebanyak  300 juta saham biasa atau sebanyak-banyaknya 20,298 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah penawaran umum perdana saham.

Cashlez akan menawarkan sahamnya dengan nilai nominal Rp12 per saham, dan dengan harga penawaran berkisar antara Rp298 - Rp358. Secara bersamaan, Perseroan juga menerbitkan Waran dengan rasio 1:1.

Presiden Direktur Cashlez Tee Teddy Setiawan mengatakan, rencananya seluruh dana yang diperoleh dari IPO, sekitar 48,57 persen akan dipergunakan untuk mengambil alih 51 persen saham PT Softorb Technology Indonesia (STI). Sisanya sekitar 51,43 persen akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan. Perseroan juga telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.

“Kami adalah perusahaan fintech payment gateway yang telah resmi mendapatkan izin dari Bank Indonesia. Kami yakin aksi korporasi ini akan mendukung pengembangan bisnis perusahaan,” katanya dikutip dari keterangan pers, Senin (16/3/2020).

Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat diperoleh pada tanggal 7 April 2020 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 8 April 2020. Kemudian, pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada tanggal 20 April 2020. 

Sementara itu, Sumitomo Corporation selaku pemegang saham menyatakan, pihaknya sangat antusias PT Cashlez Worldwide Indonesia Tbk menjadi perusahaan fintech payment gateway pertama yang akan melakukan IPO. Mereka meyakini sistem pembayaran akan kian dibutuhkan di era baru yang akan datang seperti Maas (Mobility-as-a-Service).

Dalam hal ini, sistem mPOS (mobile point of sale) terpadu Cashlez akan memberikan manfaat bagi para konsumen, dan penyedia layanan. Sumitomo Corporation berharap Cashlez akan menjadi unicorn pertama di industri pembayaran Indonesia.

Sementara itu, kinerja keuangan Cashlez juga menunjukkan catatn positif. Pendapatan bersih perusahaan meningkat Rp5,78 miliar atau sebesar 96,07 persen, menjadi sebesar Rp11,73 miliar hingga 31 Oktober 2019.

Peningkatan pendapatan bersih utamanya didorong oleh peningkatan volume transaksi yang diproses perusahaan.

Sebagai perusahaan yang dapat menyediakan multi-payment dengan one stop solution, Cashlez berharap dapat terus bertumbuh dan mendorong perekonomian Indonesia dengan membantu para pelaku usaha, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper