Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubenur BI Tegaskan Dampak Gejolak Rupiah terhadap Inflasi Rendah

BI memiliki empat alasan utama terkait dengan gejolak rupiah dan inflasi, berikut penjelasannya.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memberikan keterangan hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menegaskan dampak gejolak rupiah akibat penyebaran Covid-19 atau virus Corona terhadap laju inflasi di dalam negeri cukup rendah.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan dampaknya rendah karena empat alasan utama. Pertama, ketersediaan pasokan cukup sehingga pengaruh inflasi bahan makanan atau volatile food minim.

Kedua, BI menilai kenaikan permintaan itu masih bisa dipenuhi dari kenaikan penawaran. Ketiga, confidence kredibilitas BI mengelola kebijakan monter tercapai sasaran inflasi tercapai 3%-4%.

"Hal ini karena adanya koordinasi erat dengan TIPD," tegas Perry dalam briefing melalui YouTube, Kamis (26/3/2020).

Keempat, BI memandang pelemahan rupiah karena kepanikan global. Perry melihat jika penyelesaian Covid-19 berjalan dengan baik ditopang dengan kebijakan moneter, maka rupiah bisa kembali stabil.

"Pelemahan rupiah bersifat temporer, korporasi tidak akan menaikkan harga," ujar Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper