Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak Corona, BCA Syariah Bersiap Adanya Penurunan Aset

BCAS syariah berharap semua nasbaah dan debitur dapat tetap tenang, sehingga tidak ada upaya penarikan simpanan atau pembiayaan yang justru memicu dampak negatif yang lebih besar.
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Syariah bersiap terhadap tekanan epidemi virus corona yang lebih kuat yang mungkin menggerus aset.

Direktur PT Bank Central Asia Syariah Rickyadi Widjaja menyebutkan tekanan ekonomi pada tahun ini lebih kuat dibandingkan dengan tahun lalu yang berasal dari perang dagang dan perambatan ekonomi.

Tahun ini, bukan hanya perlambatan tetapi penurunan pertumbuhan ekonomi, yang tentunya juga berdampak pada pembiayaan bank syariah yang fokus pada segmen usaha mikro kecil menengah.

"Dampaknya cukup besar. Penambahan plafon pembiayaan sudah tidak mungkin, kalau ada yang minta tambahan, kami pun akan curiga. Debitur pembiayaan produktif bahkan lebih memanfaatkan simpanannya dalam membiayai usahanya. ini berdampak pada aset kami," katanya, Sabtu (4/4/2020).

Ricky menyebutkan, perseroan saat ini lebih fokus pada komunikasi terhadap nasabah dan debitur pembiayaan.

BCAS syariah hanya berharap semua nasbaah dan debitur dapat tetap tenang, sehingga tidak ada upaya penarikan simpanan atau pembiayaan yang justru memicu dampak negatif yang lebih besar.

"Saat ini paling kami hanya memperserat silaturrahmi saja. Kami terus pelajari setiap kondisi dan berupaya untuk tetap menunjukkan simpati kami," ujarnya.

Meski demikian,  Ricky menyebutkan modal BCAS tergolog kuat karena mendapat suntikan modal baru Rp1 triliun pada akhir tahun lalu.

Ricky menyebutkan perseroan sudah meningkatkan pencadangan yang cukup besar dalam menghadapi potensi tekanan kinerja tahun ini.

"Kondisi tahun ini tergolong sulit. Peningkatan penyaluran pembiayaan akan sangat berat. Kami punya debitur yang berbisnis di sektor perdagangan internasional, dan terdampak cukup besar. Namun coverage ratio kami juga besar dengan rasio 230 persen-an," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper