Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaga Kinerja 2020, Citibank Jagokan Layanan Dua Segmen Ini

Sepanjang 2019, Citibank Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp3 triliun yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional bersih.
Jajaran Direksi Citibank Indonesia/Dokumen Citibank Indonesia
Jajaran Direksi Citibank Indonesia/Dokumen Citibank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- Citibank N.A., Indonesia akan menjaga kinerja pada tahun ini dengan mengedepankan pelayanan pada produk perbankan kartu kredit dan wealth management.

CEO Citibank N.A., Indonesia Batara Sianturi mengatakan pelayanan kartu kredit dan wealth management merupakan strategi yang secara konsisten dilakukan oleh pihaknya untuk menjaga kinerja.

Selain itu, Citibank juga menawarkan solusi pelayanan pada nasabah korporasi berupa jaringan berskala global.

Selain itu, Citibank juga memberikan penawaran digital banking platform, yaitu Citi Mobile untuk nasabah serta CitiDirect bagi para klien korporasi. Pada masa physical distancing, layanan tersebut dapat dimanfaatkan nasabah tanpa perlu datang ke kantor cabang.

"Melalui hal-hal ini, kami yakin bahwa kami tetap berada dalam posisi yang baik guna melayani serta membantu para nasabah serta klien kami, khususnya dalam masa-masa penuh tantangan seperti saat ini," katanya kepada Bisnis, Kamis (16/4/2020).

Batara mengakui pandemi virus corona (Covid-19) telah berdampak pada ketidakpastian dan kondisi yang volatil. Meskipun demikian, Citibank memastikan hingga saat ini masih memiliki modal yang sangat baik dan highly liquid.

Adapun, Citibank Indonesia membukukan laba bersih senilai Rp3 triliun selama 2019 yang didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional bersih.

Pertumbuhan laba bersih telah memberikan kontribusi pada peningkatan rasio return on equity (ROE) menjadi 17,9 persen, meningkat dari 12,5 persen pada 2018 dan return on asset (ROA) meningkat menjadi 4,7 persen tumbuh dari 3,2 persen pada tahun lalu.

Citibank tetap memiliki tingkat kecukupan modal dan likuiditas yang sangat baik, dengan mencatatkan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) sebesar 26,8 persen dan RIM sebesar 81,42 persen.

"Kami juga secara aktif mengelola posisi likuiditas serta capital kami, untuk memastikan bahwa kami tetap dalam posisi yang solid di situasi seperti saat ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper